Anehnya, sudah tidak bermodal untuk disebut sebagai media, dalam konteks ini isinya sampah, nara sumber dan lembaga yang dicaplok palsu karena seperti hantu, masih ada yang menghubunginya untuk memuat berita di status Fanpage yang hanya disukai oleh 734 akun itu. Bagi saya, hanya orang dungu yang mempergunakan cara-cara seperti ini, apalagi dengan isi tulisan yang berpotensi menjadi blunder politik yang parah bagi lawan Suprianti Rambat.
Salam waras. Untuk menaikkan kelas, kita hanya perlu cara-cara berkualitas. Bukan manajemen isu yang buruk dengan jenis media sesat, provokatif, dan culas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H