Mohon tunggu...
Dikman Maheng
Dikman Maheng Mohon Tunggu... -

start writing to share his knowledge and idea to encourage people for doing many useful things in life..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Listrikmu Inspirasiku

3 September 2010   11:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:28 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu seorang teman dekat mengabarkan keberhasilannya menghemat pemakaian listrik di rumahnya yang sederhana. Teman saya ini memang tidak tinggal di rumah "gedung" seperti yang sering dijadikan latar sinetron kita, rumahnya sangat sederhana cukup untuk memberikan tempat berteduh buat suami dan seorang putrinya yang sebentar lagi akan masuk sekolah dasar (SD).

Menghemat sering sekali dikaitkan dengan makna mengurangi, tapi apa yang telah dilakukan oleh teman saya yang baik itu adalah mencoba menggunakan listrik secara bijak. Teman ini melakukan hal hal kecil yang mungkin dilakukan juga oleh banyak teman saya dan kompasioners. Bersama keluarga kecilnya, mereka mencoba lebih disiplin untuk mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan (kamar mandi, dapur, kamar tidur) serta menggunakan automatic light untuk penerangan di luar ruangan. Apa yang mereka lakukan dalam sebulan pertama "disiplin listrik" telah memberikan hasil yang luar biasa. Rekening listrik yang biasanya dibayar sekitar Rp 150.000/bln kini hanya dibayar Rp 45.000/bln, fantastis bukan !!!!!. Mereka berhasil melakukan penghematan hampir 60%, nilai yang sangat berarti bagi penghematan.

Sekarang mari kita coba melakukan perhitungan sederhana dengan menggunakan data penghematan dari teman saya yang "bijak listrik". Kalau dalam satu bulan, ada sekitar 100 rumah yang bisa melakukan penghematan sebesar 60%, maka akan ada penurunan pemakaian yang secara langsung akan mempengaruhi produksi daya listrik yang cukup besar yang selama ini menjadi beban  penyedia jasa listrik yang terus memikirkan daftar tunggu sambungan baru yang menyetuh angka ribuan dan defisit suplai listrik yang terjadi dimana mana. Bisa dibayangkan berapa besar penghematan dan efisiensi yang bisa didapatkan jika hal hal kecil itu juga dilaksanakan oleh banyak rumah dalam satu tahun.

Apa yang bisa saya pelajari dari teman yang bijak ini bukan hanya besar jumlah rupiah yang bisa di simpan tapi bagaimana pengelolaan kebutuhan listrik dapat mempengaruhi banyak hal utamanya performa penyedia jasa listrik. Tidak ada salahnya bagi kita untuk mulai mempertimbangkan demand manage dibanding terus mempersoalkan supply manage yang sebenarnya membutuhkan biaya yang sangat besar. Kita masih sering beralasan untuk menempatkan tanggung jawab ke pihak tertentu tanpa pernah mempertimbangkan apa yang bisa kita lakukan untuk menjamin semua dapat  berjalan baik. Melakukan hal hal bijak dalam pemakaian listrik dan menggunakan alat listrik dengan daya rendah mungkin bisa membantu masalah kelistrikan kita, hasilnya mungkin tidak kita dapat dalam waktu yang sangat singkat tapi kebiasaan yang baik ini mungkin akan bermanfaat di kemudian hari dimana setiap orang dapat menikmati layanan listrik.

Ayo Berhemat Listrik...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun