Setelah "berhasil" mendapatkan sebuah account di Kompasiana, kegiatan saya dalam beberapa hari ini hanya sekedar memberikan komentar terhadap beberapa tulisan sampai suatu ketika saya terkesima tulisan dari rekan kompasioner Alam Panrita . Menulis saat ini, tidaklah semudah yang pernah saya lakukan ketika mengerjakan tugas "karangan indah" ketika masih duduk di bangu Sekolah Dasar (SD) dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ini, ada sejuta ide yang tertumpuk di kepala dan sejuta rasa yang terpendam jauh di dalam hati yang sedang mencari ruang kata yang paling tepat untuk hadir memberikan manfaat bagi sesama.
Bagi sebagian orang, menulis adalah salah satu cara menyampaikan pendapat dan perasaan sehingga menulisnya pun harus dengan cara yang baik agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Tulisan bisa di lihat dari dua sisi, memberikan manfaat atau tidak bagi pembacanya yang bisa jadi menjadi sangat relatif bagi setiap orang. Tidak lah bijak untuk terus memberikan komentar tanpa menulis satu artikel pun di kompasiana karena setiap orang punya hak dan kewajiaban yang sama, "menerima dan memberi komentar" seperti kata rekan Muhamad Hazairin :-) . Asas keseimbangan seperti ini sejatinya bisa memberikan banyak manfaat jika bisa kita terapkan dalam sendi sendi kehidupan kita, bukankah kehidupan menjadi indah jika ada keseimbangan?. Perkawanan  tanpa keseimbangan hanya akan berakhir dalam permusuhan, pernikahan bisa menjadi perceraian dan persatuan bisa menjadi perpecahan.
Tulisan dari kedua rekan tadi dan beberapa rekan yang tidak sempat disebutkan disini telah menggugah alam bawah sadar saya untuk segera menulis mesti hanya sebaris kata. Mungkin makna bukanlah sesuatu yang sangat penting bagi saya sebagai seorang pemula tapi keberanian adalah yang utama. Keberanian adalah sesuatu yang hadir karena kesadaran untuk bertanggung jawab atas apa yang di tetapkan untuk disampaikan.
Salam Kompasiana.. :-)
