Disusun Oleh Siti Zulaikha Harahap, Mahasiswi Ekonomi Pembangunan, Universitas Sumatera Utara
Indonesia telah mencatat pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5% dalam beberapa tahun terakhir. Namun, peningkatan ini tidak sepenuhnya berdampak positif bagi masyarakat kelas menengah yang justru mengalami penurunan signifikan. Artikel ini mengulas faktor-faktor penyebab situasi tersebut, mulai dari kebijakan moneter global hingga geopolitik, serta mempertimbangkan peran emas sebagai aset perlindungan nilai dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Pentingnya Kelas Menengah bagi Ekonomi Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada 2023, jumlah penduduk kelas menengah menurun. Peningkatan biaya hidup, kesenjangan pendapatan, dan inflasi menjadi penyebab utama. Mobilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat Indonesia terancam apabila kondisi ini berlanjut.
Dinamika Kebijakan Global dan Dampaknya
Kebijakan moneter yang diterapkan oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok turut berdampak pada ekonomi Indonesia. Misalnya, penurunan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika meningkatkan aliran modal global, sementara stimulus ekonomi besar-besaran di Tiongkok mendorong permintaan komoditas Indonesia. Namun, ketergantungan pada pasar luar negeri ini juga membawa risiko, seperti volatilitas harga komoditas.
Ketegangan geopolitik, seperti konflik antara Iran dan Israel, turut menciptakan ketidakpastian di pasar energi global. Hal ini berpotensi meningkatkan biaya energi di Indonesia, yang dapat berdampak pada inflasi.
Peran Emas sebagai Aset Lindung Nilai
Emas menjadi pilihan investasi yang semakin menarik karena dinilai stabil dalam kondisi pasar yang bergejolak. Peningkatan harga emas hingga 40% dalam beberapa tahun terakhir menegaskan bahwa aset ini diminati oleh investor sebagai langkah mitigasi risiko. Namun, penting bagi investor untuk tetap mewaspadai risiko harga emas yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter global dan permintaan internasional.
Kebijakan dan Rekomendasi untuk Masa Depan
Untuk menjaga stabilitas kelas menengah, pemerintah perlu mendorong kebijakan yang mendukung pendidikan, keterampilan, dan peluang kerja, serta mendorong diversifikasi ekonomi, termasuk energi terbarukan. Edukasi investasi yang lebih baik kepada masyarakat juga akan meningkatkan pemahaman mereka terhadap pengelolaan risiko investasi, termasuk emas. Kolaborasi dengan negara lain pun dapat membantu Indonesia menghadapi ketidakpastian global dengan lebih baik.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5% menunjukkan potensi positif, namun juga menyisakan tantangan besar bagi kelas menengah. Dengan pendekatan yang lebih inklusif, kebijakan ekonomi yang tangguh, dan peningkatan pendidikan investasi, Indonesia dapat menciptakan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan inklusif, menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H