Kehidupan Masyarakat Modern, Bagian dari pola kehidupan Masyarakat Pra-aksara

Sebelum sampai ke era modern seperti sekarang ini, nenek moyang kita telah melalui banyak proses dalamhidupnya. Termasuk saat dimana mereka tidak mengenal apa-apa, bahkan tulisan. Masa

ini dikenal sebagai masa Praaksara. Praaksara atau Nirleka, atau prasejarah
sendiri secara harafiah berarti sebelum (pra), dan tulisan (aksara), yang mana ketika diartikan adalah masa
dimana belum ditemukN sunber -sumber tertulis. Lantas bagaimana informasi tentang masa pra aksara bisa sampai kepada kita sehingga dapat dipelajari??

Informasi tentang masa pra-aksara dapat diketahui dari Fosil (sisa makhluk hidup yang telah membatu) dan Artefak (sisa peralatan manusia yang telah membatu) yang keduanya dilakukan tahap penelitian sehingga mampu menggambarkan situasi pada masa itu

Dimulainya masa praaksara sendiri hingga kini belum diketahui secara pasti dan belum
bisa dibuktikan, namun satu hal yang pasti, masa praaksara dimulai sejak manusia purba
mulai ada di muka Bumi.
Zaman Praaksara terbagi dalam dua periodisasi zaman, yakni zaman Batu dan
zaman logam. Zaman batu terdiri atas empat zaman, termasuk Paleolitikum,
Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum. Pada zaman ini, alat perkakas manusia masih
terbuat dari batu. Lain halnya dengan zaman logam, dimana peralatan pada masa itu
mayoritas terbuat dari perunggu dan besi.

Terkait dengan materi masa pra-aksara yang ada pada materi kedua setelah konsep berfikir sejarah tentunya akan menjadikan kajian menarik bagi peserta didik. Pada fakta banyak kebiasaan dan peralatan kehidupan masyarakat modern yang dialami peserta didik yang merupakan peninggalan budaya pra-aksara. Hal ini tergambar pada kegiatan urbanisasi pada masyarakat modern akibar dr faktor ekonomi, yang ternyata merupakan pola sosial yang terjadi pada masyrakat pra-aksara yakni pada kegiatan nomaden. Dan beberapa peralatan modern yang merupakan evolusi dari budaya pra aksara seperti cobek(pipisan) kemudian berkembang menjadi blender. Kiranya kegiatan tersebut dapat menjadi stimulus bagi siswa untuk belajar tentang benang merah terkait budaya masyarakat modern pada bagian masyatakat pra-aksara.