Mohon tunggu...
Diki Yakub Subagja
Diki Yakub Subagja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan

Mahasiswa Fakultas Hukum yang senang dengan perkembangan isu Sosial, Politik dan Hukum yang terjadi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mencari Solusi dari Carut Marut Pendidikan Kita

24 Maret 2024   22:16 Diperbarui: 24 Maret 2024   23:09 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah terbesar serta paling rumit dari semua itu justru sebenarnya bukan berasal dari sistem pengajaran tapi malah dari sistem administrasi dan manajemen sekolah.

Tidak heran, jika dari sektor ini menjadi ladang emas untuk yang ingin korupsi dan menyelewengkan dana pendidikan.

Kasusnya bisa sangat beragam, mulai dari pemotongan gaji guru, penggelapan dana proyek pembangunan gedung sekolah, penggelapan dana bantuan untuk peserta didik dan mungkin masih banyak lagi.

Singkatnya, sebenarnya dengan terus bermunculannya sekolah-sekolah baru dan tanpa ada kesiapan atau penyesuaian dari sumber daya manusianya baik dari segi manajemen administrasi atau dari segi pengajaran itu justru akan menimbulkan masalah-masalah baru dan tentu membuat biaya-biaya yang dikeluarkan akan semakin mahal.

Kondisi inilah yang membuat semuanya semakin ruwet untuk diselesaikan !
Jika ada yang mengeluh soal biaya yang harus ditanggung orangtua, sepertinya kita juga harus mengingat kembali bahwa sekolah-sekolah itupun perlu biaya untuk beroperasi.

Gimana? Sudah sangat mirip dengan perusahaan kan?

Mencari Berbagai Solusi Alternatif
Jika mengutip ungkapan dari filsuf Spanyol, Jose Ortega Y Gasset "sekolah bukanlah dan tidak boleh menjadi menara gading !"

Ini artinya sekolah tidak boleh menjadi terasing atau mengasingkan diri dari kehidupan masyarakat di sekelilingnya. Sekolah semestinya menjadi suatu lembaga yang merakyat dan tetap dekat dengan jangkauan semua kalangan bahkan kaum pinggiran sekalipun.

Maka sudah saatnya sekarang kita beramai-ramai mencari solusi alternatif untuk menghadapi persoalan ini sambil terus menuntut tanggungjawab negara dalam pemenuhan perannya di sektor pendidikan dan menuntut tanggungjawabnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pertama, sekolah atau lembaga pendidikan bisa membuka tempat pusat penggerak perekonomian sekolah seperti tempat mikrousaha, foodcourt atau Mall kampus untuk menambah pemasukan mereka sehingga tidak terlalu membebankan biaya pendidikan peserta didiknya.

Dengan hadirnya pusat penggerak perekonomian lembaga pendidikan itu selain menambah pemasukan sekolah, bisa juga membuat para peserta didiknya berdaya secara finansial dengan terlibat aktif sejak dini dalam proses kemandirian ekonomi dimulai dari skala sekolah itu.
Bahkan dengan keberadaan koperasi-koperasi sekolah yang melibatkan pendidik dan peserta didik bisa di optimalkan dengan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan perekonomian dan menunjang keberlangsungan operasional sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun