Mohon tunggu...
Diki Umbara
Diki Umbara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis dan Merayakan

Trainer/Blogger/Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dari PVC Bekas, Inilah Kreativitas Ilyas Bikin Lampu Hias

31 Januari 2021   10:14 Diperbarui: 31 Januari 2021   10:40 2949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ruangan yang sengaja dibuat temaram, sebuah lampu hias menyala warna-warni bergantian. Ada wajah saya dan almarhum ayah di selubung lampu hias tersebut. Inilah lampu keren yang saya terima dari Ilyas, satu di antara beberapa kado yang saya terima dari para sahabat di Cianjur. Dan tulisan ini akan membahas tentang lampu hias hasil karya Pak Ilyas.

Bermula dari melihat banyaknya limbah  PVC (Poly Vinyl Chloride) di rumah orang tua, Ilyas (38) di Sukaresmi Cianjur berpikir untuk menjadikan barang yang ada nilai guna. Ia pun lantas menyulap paralon bekas tersebut menjadi hiasan lampu yang indah. Entah siapa yang memulai membuat lampu hias dari paralon, sebab setelah penulis telusuri sudah ada pengrajin lampu hias di berbagai daerah. Pun di luar negeri sana, lampu hias dari pvc ini sudah cukup lama populer.

Bagaimana Ilyas membuat lampu hias dari paralon bekas? Pria yang biasa dipanggil Itong pun bertutur mengenai bahan dan peralatan serta cara membuatnya.

Bahan dan Peralatan
1. Pipa pvc berbagai ukuran
2. Mesin mini bor dan mata ukir sesuai kebutuhan
3. Amplas
4.Cutter
5. Kabel
6. Pitting lampu
7. Lampu led jenis tipe disesuaikan
8. Saklar lampu
9. Lem
10. Cat warna (pilox)

Proses Pembuatan

Pertama kita siapkan pipa pvc. Selanjutnya disain gambar kita siap kan juga sebagai acuan pola disain untuk nantinya  kita ukir di pipa pvc.  Ada 2 cara untuk memindahkan pola disain ke pipa pvc:
1. Dengan jiplak disain ke pvc dengan alat bantu kertas karbon
2. Dengan memakai tiner jadi disain gambar disimpan di pvc dan di oleskan tiner dengan alat bantu tisue dengan merata
Setelah disain gambar kita pindahkan ke pvc berikutnya proses pengukiran. Setelah proses pengukiran selesai lanjut ke tahap perapihan bisa mengunakan cutter dan hamplas halus. Setelah rapi baru kita bisa tambah kan pengecatan sesuai permintaan order.Tahap akhir adalah instalasi listrik dan lampu

Kreatifitas

Untuk membuat lampu hias ini nyatanya perlu kreatfitas. Untuk referensi, Itong pun belajar dari salah satu kanal YouTube yang membahas tentang pembuatan lampu hias ini. Dengan demikian ia menjadi paham bagaimana membuat motif atau ukiran yang rumit sekalipun. Dengan beragamnya motif tentu ini akan menjadi hal menarik bagi konsumen yang tidak melihat desain yang itu-itu saja.

Ilyas - dok pribadi
Ilyas - dok pribadi
Pemasaran dan Konsumen Lampu Hias

Ayah dua anak ini menuturkan jika konsumen lampu hias ini ada dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Dan desain biasanya tergantung dari pesanan itu. Misalnya orang ingin menampilkan wajah pada selubung lampu hias, maka Itong akan mengerjakannya. Melalui Cahya Kreatif, Itong dibantu oleh 4 orang pemuda tetangganya. Selain dipasarkan langsung, Cahya Kreatif menjual melalui berbagai marketplace termasuk markerplace lokal bernama cianjurpunya.com

Di masa pandemi tentu bukan hal mudah untuk menjual produk yang bukan kebutuhan primer, karena itulah Itong mesti berpikir keras agar ekonominya bisa berputar. Kini ia mengandalkan usaha lainnya yakni sayuran untuk kebutuhan rumah tangga. Ya Itong masih beruntung memiliki usaha hidroponik dan susu murni kambing etawa.

Harapan

Seperti halnya para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) ini tentu berharap pandemi covid 19 segera berakhir dan perekonomian akan pulih. Dari apa yang ia tuturkan pada penulis, Itong yang juga pemilik TPQ TKQ AL Hidayah  Sukaresmi memberikan kita pelajaran bahwa ketekunan dan kesabaran menjadi modal kita untuk bisa bertahan dan kelak akan mendapatkan hasilnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun