Mohon tunggu...
Diki Septian
Diki Septian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bani Adam

Seorang manusia dari Bani Adam yang mempunyai mimpi besar untuk bisa bermanfaat untuk apapun yang ada di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Burundi: Surga yang Serupa Neraka

9 Juni 2023   04:10 Diperbarui: 9 Juni 2023   05:18 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain angka kelahiran bayi yang tinggi, angka kematian anak diburu ini juga ternyata sangat  bahkan jadi salah satu yang tertinggi di dunia, hal ini di dasari karena tingkat kesehatan secara umum di Burundi sangat rendah, banyak anak-anak yang kekurangan gizi, kemudian lingkungan yang  kotor menjadi tempat tinggalnya. Bahkan disinyalir sebagian keluarga di Burundi memiliki rumah yang hanya memiliki satu ruangan namun di pakai untuk bebagai fungsi yang banyak, baik itu masak,makan bahkan tidur. Selain itu juga rumah rumah di Burundi tidak memliki toilet dan sanitasi yang tidak baik,  dari hal itulah yang akhirnya menjadi sumber sarang penyakit, dan yang menjadi salah satu penyakit akademik paling mematikan di Burundi adalah malaria, hal ini di dasari karena tercatat banyak kematian yang terjadi karena penyebab dari  gigitan nyamuk.

     - Kondisi Ekonomi

Bidang ekonomi masyarakat Burundi kebanyakan memanfaatkan sepeda sebagai tranfortasi kebutuhan akomondasi, sepeda di Buruan hitungannya sepert barang mewah, mempunyai  sepeda di Burundi setara dengan kepemilikan mobil di Indonesia. Sepedah di Burundi biasanya dimanfaatkan  sebagai alat transportasi mulai dari jadi kendaraan pribadi, keluarga, jadi angkutan umum semacam kayak Ojek, dan kebanyakan di gunakan sebagai alat jasa untuk menarik hasil pertanian.

Infrastuktur jalanan di Burundi hanya baru 14 persen nya yang sudah di aspal dan sisanya ya masih jalan tanah, dan di sinyalir ternyata para pesepedah Burundi itu kebanyakan mengankut hasil pertanian ke berbagai provinsi dan kebanyakan trek nya memiliki jalur naik turun. Masyarakat Burudi sering melkukan hal tersebut karena ada kebutuhan ekonomi yang perlu mereka dapatkan, sehingga mereka tidak mempedulikan jarak, jalu, trak, hingga bawaan yang mereka bawa, bahkan biasa mereka membawa hasil pertanian itu bisa sampai 200 kg menaiki sepedah. 

Walaupun dengan tantangan yang sangat sulit itu, ternyata umah yang di hasilkan dari pekerjaan itu tidak sebanding dengan upah yang di berikan, Mereka cuma dibayar sekitar 1400 Franc Burundi, atau kurang lebih Sekitar Rp 10.000 Rupiah, padahal jarak yang merka lalui bisa sampai 30 km dalam sekali pemberangkatan.

    - Kondisi Pendidikan

Pendidikan di Burundi di katakan sangat kurang hingga sekarang, bahkan menurut UNICEF meskipun sekarang tingkat pendidikan dasar di sana meningkat tapi jumlah anak yang melanjutkan kependidikan tingkat selanjutnya rendah banget mandet di SD. Kemudian hal ini juga di perparah dengan kebijakan yang di buat oleh pemerintah Burundi yang sama sekali tidak mengutamakan pendidikan masyarakat nya.

 Sehingga hal ini yang menyebabkan masyarakat tidak teredukasi dan akhirnya di sana selalu muncul masalah-masalah baru salah satunya seperti permasalahan sebelumnya dan yang paling signifi kan masalah pemanfaatan sumber daya alam, yang mana sebelumnya di jelaskaan bahwa Burundi memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat banyak dan Masalah lainnya masyarakat Burundi tidak mengetahui  cara mengeksploitasi sumber daya alam, sehingga tanah subur yang mereka miliki tidak bisa menghasilkan kebermanfaatan lebih untuk mereka, bahkan di beberapa wilayah di Burundi mengalammi banjir parah. 

Hal itu di dasari karena kurangnya pendidikan di Burundi sehingga mayoritas masyarakat Burundi tidak memiliki keinginan untuk maju maju kalau dan merasa sudah nyaman menjadi ojek sepeda atau pengantar hasil Pertanian.

Faktor-faktor ini lah yang menjadikan Burundi ini akhirnya bukan hanya dinobatkan sebagai negara paling miskin di dunia, namun ternyata menjadi salah satu negara yang tidak bahagian dan negara paling kelaparan di dunia. Hal ini di sebabkan terhadap faktor utamnya adalah karena terjadinya sebuah konflik yang terjadi di Burundi, sehingga dari dulu hingga sekarang tidak ada unsur yang mempunyai satu tekad untuk mesejahterakan satu Burundi, memiliki satu tujuan sama walaupun mempunayi suatu perbedaan, karena pada dasarnnya secara luas, konflik memang tidak selalu ditandai dengan adanya kekerasan,  namun konflik memiliki kecenderungan untuk mengarah kepada hal-hal yang sifatnya merusak.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun