Oleh : Diki Alamzyah
Bojonegoro - Sebuah Desa pasti menyuguhkan estotika yang sangat luar biasa baik dari segi politik, agama, budaya, wisata dan produk unggulan Desa yang bisa menghasilakan ekonomi berbasis perdesaan. Inilah yang membuat beberapa mahasiswa IAI Sunan Giri Bojonegoro yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa gedongarum Kecamatan Kanor, mengeksploitasi hasil risetnya yaitu pelepah pisang atau sering disebut dengan debog ini menjadi produk fashion yang akan menjadi produk unggulan Desa.
Dalam melaksanakan follow up pemberdayaan mahasiswa KKN IAI Sunan Giri Bojonegoro yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa, Kelompok Wanita Tani (KWT), Guru RA/TK, mengenalkan Desa melalui "Gedongarum d'Debogh Carnival" Minggu, (02/02/2019).
Acara yang sederhana ini di hadiri hampir lebih 1000 peserta, baik dari Karang Taruna, Siswa KB/RA/TK, IPNU-IPPNU Gendongarum, dan pengunjung masyarakat sekitar yang penasaran dengan olahan debog yang bisa di ubah menjadi nilai ekonomi tersebut.
Aan selaku koordinator desa mahasiswa KKN IAI Sunan Giri Bojonegoro menjelaskan bahwasanya debog di Desa Gedongarum sangat melimpah, dan selama ini hanya di kirim ke Desa Kedungprimpem menjadi tali atau tambang saja.
"Berdasarkan hasil riset ada kelompok guru atau pendidik PAUD (TK/RA) yang dijadikan subjek dan objek pemberdayaan, dipilihnya guru RA/TK karena selama ini gaji guru masih minim selama ini". Ujar laki-laki jurusan PAI ini.
Sementara itu Ahmad Farid Utsman selaku pembimbing lapangan, sangat mengapresiasi adanya kegiatan Gedongarum d'Debogh Carnival, mengenalkan Desa lewat produk fashion yang jangka panjangnya juga bisa dijadikan sebuah produksi besar yang dapat terus menerus di jual oleh guru PAUD tersebut.
"Misal untuk fashion agenda-agenda karnaval. Pemasarannya sudah akan dijual langsung di gerai yang dimiliki oleh badan usaha milik desa (BUMDES) maupun secara online shop". Terangnya.
Jadi, pemberdayaan yag dilakukan mahasiswa KKN diutamakan unsur keberlangsungannya (suustanabiltynya). Serta bisa mengena dalam keberlangsungan ekonomis masyarakat dan mengenalkan produk lokal yang menjadi unggulan Desa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H