4. Hasim Muhammad al-Bagdhadi
Hashim Muhammad Al-Baghdadi atau Hashem al-Khattat lahir di Baghdad pada tahun 1917. Beliau mulai belajar kaligrafi Arab sejak usia dini, dan berhasil meraih gelar diploma kaligrafi dari Mulla 'Ali al-Fadli pada tahun 1943. Pada tahun 1960, beliau diangkat menjadi dosen kaligrafi bahasa Arab di Institute of Fine Arts di Badgdad.
Beliau mengikuti gaya Baghdad klasik Yaqut al-Musta'shimi dan dikombinasikan dengan gaya Ottoman yang lebih modern, selain itu beliau juga dikenal sebagai kaligrafer terbaik dalam gaya Tsuluts.
Karya kaligrafinya menghiasi sejumlah masjid terkenal di Irak, termasuk masjid al-Shahid, masjid Syaikh Qadir Abdul al-Gailani, masjid Haiderkhana, masjid Almuraia, dan masjid Bunia. Beliau juga mendesain Iraqi Bank Notes, serta koin untuk Tunisia, Maroko, Libya, dan Sudan.
5. Hamid al-Amidi
Hamid al-Amidi adalah salah satu kaligrafer modern Turki yang paling terkenal. Beliau merupakan seorang murid dari banyak ahli kaligrafi terkenal, seperti: Haci Hafiz Bey, Kamil Akdik, Hulusi Efendi, dan Ismail Hakki Altunbezer.
Hamid bekerja sebagai guru kaligrafi dari tahun 1910 sampai tahun 1912, kemudian beliau menjadi kartografer di Militer College sampai 1918 sebelum pada akhirnya beliau mengabdikan dirinya sepenuh waktu untuk praktik seni. Beliau dua kali menyalin al-Quran dan membuat inskripsi di masjid Sisli di Istanbul yang dekorasinya didasarkan pada gaya tradisional iluminasi naskah.
6. Didin Sirojuddin AR
Didin Sirojuddin AR lahir di Kuningan, Jawa Barat, 15 Juli 1957. Diluar tugasnya sebagai pengajar di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Didin yang melukis sejak sebelum aktif mengembangkan kaligrafi di Indonesia. Dimulai dari belajar menulis khat di Pondok Modern Gontor (1969-1975) hingga menjadi wartawan majalah Panji Masyarakat sambil melukis, menulis mushaf al-Quran, membuat komik/ilustrasi dan menulis khat untuk buku dan majalah, alat peraga, poster, dan kalender di Jakarta.Â