Indonesia, dengan segala paradoksnya, adalah puisi yang menunggu untuk dilanjutkan. Dan kitalah, jiwa-jiwa yang tak kenal menyerah, yang akan menulisnya—dengan tinta dari harapan, keringat, dan doa. Dalam paradoks ini, kita melihat cermin diri kita sendiri. Seperti yang pernah dikatakan Albert Camus, "Di tengah musim dingin, aku akhirnya tahu bahwa dalam diriku ada musim panas yang tak terkalahkan." Dan di sinilah, di atas tanah yang sarat ironi, Indonesia terus belajar untuk menjadi dirinya sendiri: bangsa yang kuat meski penuh luka.
Bandung, 25 Januari 2025
Dikdik SadikinÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI