Ekonomi digital memang menawarkan mimpi besar, tetapi mimpi itu hanya dapat menjadi kenyataan jika diiringi dengan usaha bersama yang berkelanjutan. Jalan menuju kemajuan ini penuh liku, menuntut kesiapan untuk menghadapi tantangan kompetisi yang bahkan melibatkan pasar global.
UMKM yang berbasis teknologi adalah masa depan. Namun masa depan ini hanya akan cerah jika inklusi dan keberlanjutan menjadi prioritas utama. Tanpa itu, kita berisiko mengulang pola lama, di mana yang kuat bertahan, sementara yang lemah tersingkir di bawah tekanan persaingan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah nyata dan kerja sama yang lebih erat untuk memastikan bahwa ekonomi digital menjadi alat pemberdayaan, bukan sekadar alat dominasi baru.
Pada akhirnya, ini adalah soal pilihan. Apakah kita ingin ekonomi digital menjadi alat pembebasan atau sekadar instrumen dominasi baru? Klik demi klik, pilihan itu ada di tangan kita – dan di setiap jari yang menyentuh layar.
Jakarta, 22 Januari 2025
Dikdik Sadikin
Disclaimer: Tulisan di atas adalah opini pribadi, tidak mewakili pendapat instansi dimana penulis bekerja.Â
Â
Bio Data Penulis:
Dikdik Sadikin, Ak., M.Si., adalah penulis dengan pengalaman di birokrasi selama 38 tahun, berdomisili di Bogor.
Sejak SMP (1977) Dikdik sudah menulis dan tulisannya dimuat pertama di majalah Kawanku. Beberapa cerpen fiksi dan tulisan opininya dimuat di berbagai majalah, antologi maupun media lainnya. Selain menulis, Dikdik juga hobby menggambar karikatur dan pernah dua kali meraih penghargaan nasional.