pagi tiba begitu saja,seperti embun yang jatuh tanpa suaramenyentuh daun-daun,
lalu hilang sebelum kau sempat bertanya
dari mana ia datang.
langit memanjang, biru pucat
seperti kain yang baru saja dicuci hujan,
membentang di atas kota
yang masih menggeliat pelan,
seperti enggan
meninggalkan sisa-sisa tidur.
di tepi jalan,
burung-burung menyusun hari
dengan nyanyi yang tak meminta jawaban.
aku hanya mendengarkan,
seperti mendengar detak waktu
yang kembali dihitung dari awal.
di pagi ini,
tak ada yang berlebihan—
cahaya datang sederhana,
angin menyentuh dengan diam,
dan aku mengerti,
ada yang harus dimulai
meskipun belum sepenuhnya ku tahu
barangkali pagi tak mengajarkan apa-apa,
hanya sebuah isyarat kecil:
bahwa setiap hari baru
adalah kesempatan
untuk menjadi bening,
seperti embun
yang jatuh dan hilang,
tanpa pernah merasa sia-sia.
Bogor, 1 Januari 2025
Dikdik SadikinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H