Mohon tunggu...
Ramadan

Sejuta Asa di Bulan Ramadhan

6 Mei 2019   20:40 Diperbarui: 6 Mei 2019   20:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersyukur dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, bulan suci, bulan mulia, bulan penuh rahmat, penuh ampunan dan penuh keberkahan dari Allah SWT.  Konon, Rasulullah dan para shahabatnya dari jauh hari selalu menanti kedatangan bulan Ramadhan  dan sebaliknya  mereka sangat sedih dan terharu bila tiba saatnya ditinggal Ramadhan.

Sebenarnya ada apa dengan Ramadhan itu ? Di dalam al Qur'an, kata Ramadhan dapat ditemukan pada surat al Baqarah ayat ke 185. Inilah ayat yang menerangkan tentang Ramadhan , dan memang hanya Ramadhan saja satu-satunya nama bulan yang langsung disebut di dalam Al Qur'an. Allah berfirman : "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). 

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur" (Q.S. Al Baqarah, 2 : 185)

Berdasarkan ayat ini, setidaknya ada beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik, diantaranya :

  • Ramadhan adalah bulan diturunkannya permulaan al Qur'an.  Seperti  diketahui  al Qur'an turun kepada  Muhammad bin Abdullah pada saat beliau sedang ber-tahanuts di  Gua Hira. Kejadian ini dilukiskan oleh surat al Anfal ayat 41 yang kemudian disimpulkan oleh sebagian ulama bahwa  al Qur'an pertama kali turun pada tanggal 17 Ramadhan berupa 5 ayat yang sakarang terdapat pada surat al Alaq ayat 1-5. Turunnya al Qur'an ini pula yang kemudian merubah status Muhammad bin Abdullah menjadi  Muhammad Rasulullah.
  • Ramadhan adalah bulan ditetapkannya kewajiban puasa. Tidak ada kewajiban puasa kalau tak ada bulan Ramadhan.  Kewajiban ini mengikat semua mukmin, tanpa kecuali. Kalaupun ada yang berhalangan maka sebagai gantinya harus meng-qadla di hari hari yang lain di luar Ramadhan. Bagi yang tidak mampu menajalankan puasa karena udzur,  maka harus membayar  fidyah.  Aisyiyah , istri Rasulullah memberikan keterangan "Kami (wanita) diperintah mengqadla puasa, tapi kami tidak diperintah mengqadla shalat".

Mengapa kewajiban puasa ini harus berulang-ulang setiap Ramadhan ? Berpuasa itu hakikatnya adalah imsak, yaitu menahan.  Apa yang ditahan ? al Mubthilat yaitu yang membatalkan dan al Muhlikat, yang merusak.  Kalau selama ini manusia pandai menahan dari yang membatalkan (makan, minum & berhubungan suami -- istri), yang dikehendaki lebih jauh dari ibadah puasa adalah juga mampu menahan dari yang merusaknya seperti  berdusta, mencaci, mencari-cari kesalahan orang lain, berprasangka buruk kepada orang lain, yang memang sudah jelas terlarang. Jadi salah satu inti dari beribadah puasa itu adalah menjadikan seseorang disiplin, terutama terhadap aturan Allah. Makan dan minum yang hukum asalnya boleh saja, selama berpuasa mampu dihindari, maka yang sudah jelas haramnya seperti  berdusta  harus pula mampu dijauhi.

Itulah gambaran  singkat tentang bulan Ramadhan menurut Al Qur'an. Bagaimana gambaran Rasulullah di bulan Ramadhan ? Sebuah hadits menyatakan


- - - -

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan. Beliau bertemu Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur'an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin." (HR. Bukhari)

Setidaknya dari hadits ini  didapat informasi penting tentang keadaan Rasulullah di bulan Ramadhan :

  • Setiap malam beliau selalu bertemu dengan malaikat Jibril  untuk bertadarus al Qur'an 
  • Rasulullah yang terkenal murah hati  lebih kentara kemurah-hatiannya kalau memasuki dan selama bulan Ramadhan, bahkan digambarkan murah hatinya  Rasulullah itu seperti hembusan angin yang sangat lembut, cepat dan memberikan kesejukan. Pantaslah beliau berseru untuk memperbanyak shadaqah, bahkan Allah berjanji memberikan pahala puasa yang sama (tanpa pengurangan) kepada orang yang sekedar memberikan makanan untuk  orang yang berbuka puasa itu.

Berdasarkan al Qur'an surat al Baqarah 185 dan Hadits di atas, target Ramadhan tahun 1440 ini setidaknya :

  • Semakin dekat dengan al Qur'an baik sekedar membaca, terlebih tentunya berupaya untuk men-tadaburi  isi kandungannya.
  • Semakin mendisiplinkan diri terutama untuk menghindari dari segala bentuk aktifitas yang dibenci dan dilarang oleh Allah SWT.
  • Semakin dekat  dan peduli dengan orang -- orang disekitar yang membutuhkan uluran tangan.

Semoga Allah SWT melimpahkan kesehatan, kekuatan iman,  disertai keshabaran dan keikhlasan yang tak pernah putus untuk melaksanakan dan meraih anjuran serta keutamaan bulan Ramadhan di tahun 1440 H. ini. Aamiin YRA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun