Dikdasmen PNF DIY -- Sebanyak 53 pelajar dari SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-DIY resmi diterjunkan ke tiga lokasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) untuk mengikuti program Da'i Pelajar Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I.Yogyakarta.
Pemberangkatan dilakukan pada Rabu, (13/3/2024) didampingi oleh Pimpinan Majelis Dikdasmen PNF DIY. Masing-masing Da'i Pelajar Muhammadiyah tersebut ditempatkan di PCM Minggir  Sleman sebanyak 4 kelompok, PCM Pleret Bantul 3 kelompok, dan 2 kelompok di PCM Dekso Kulon Progo.
Sebelumnya, pada Sabtu -- Ahad, 2-3 Maret 2024 di Wisma Sargede, Yogyakarta para calon Da'i Pelajar Muhammadiyah itu telah mengikuti pelatihan dan mendapat berbagai materi berupa pengelolaan TPA/TPQ, fiqih ibadah praktis, adab da'i, adzan, tausiah, menjadi imam, khutbah, hingga tanya jawab agama.
Ketua Dikdasmen PNF DIY, Ahmad Muhammad, S.Ag. dalam sambutannya menyampaikan bahwa program Dai Pelajar Muhammadiyah ini merupakan angkatan pertama dan akan bertugas selama enam hari, pada Rabu -- Selasa, 13 -- 19 Maret 2024.Â
Selama bertugas, Achmad berpesan agar para Da'i Pelajar selalu menjaga nama baik Persyarikatan, sehingga akan memberikan kesan terbaik di masyarakat. Selain itu, para Da'i Pelajar diharapkan mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat setempat seperti mensejahterakan masjid-masjid persyarikatan Muhammadiyah, menjadi penggerak dakwah, membimbing kegiatan TPA kepada anak-anak, serta kegiatan keagamaan lainnya termasuk penyelenggaraan tarawih.
"Sehingga untuk selanjutnya program ini bisa dilanjut angkatan kedua. Program ini akan disempurnakan sehingga benar-benar bisa mendukung gerakan dakwah persyarikatan Muhammadiyah dalam menyiapkan kader-kader dakwah terbaik," ujar Achmad dalam pengantarnya di Masjid Haiban Hadjid PWM DIY.
Senada dengan itu, Wakil Ketua PWM DIY, Dr. Nur Ahmad Ghojali, S.Ag., M.A., dalam arahannya menyampaikan apresiasi dan memandang kegiatan Da'i Pelajar Muhammadiyah bisa dilakukan lebih meluas dan tidak hanya di bulan Ramadan.Â
Lebih lanjut, Ust. Ghojali berpesan empat hal. Pertama, selalu menjaga nama baik Persyarikatan dengan berperilaku dan bertutur yang baik. Kedua, menyampaikan kepada masyarakat walaupun hanya satu ayat yang membawa kemajuan dan memberi dampak baik untuk sekitar.Â
"Tidak hanya menyampaikan secara lisan, tetapi juga diamalkan lewat perbuatan," kata Ust. Ghojali.Â