Mohon tunggu...
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY Mohon Tunggu... Lainnya - Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal D.I. Yogyakarta

Informasi Terkini Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal Daerah Istimewa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tingkatkan Wujud Peduli Sesama, IPM SMA Muhi Yogyakarta Kunjungi Panti Jompo Tresna Werda

21 Oktober 2023   19:43 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:45 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Muhi) menyelenggarakan kegiatan Buntara Asmaraloka, pada Ahad, (15/10/2023) di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werda, Pakem, Sleman. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB oleh 15 pengurus IPM SMA Muhi beserta 3 guru pendamping dan diikuti oleh sekitar 40 lansia penghuni panti jompo.

Buntara Asmaraloka merupakan program kerja bakti sosial kemanusiaan IPM SMA Muhi yang memiliki arti berbagi kasih sayang kepada sesama. Menurut Pembimbing IPM SMA Muhi, Syadah Khusniawati, S.Kom.I., M.S.I., bakti sosial antar warga yang dilakukan oleh siswa sekolah adalah untuk mewujudkan rasa cinta kasih, rasa saling menolong, rasa saling peduli siswa kepada masyarakat luas yang sedang membutuhkan uluran tangan mereka. 

"Kegiatan ini sebagai wadah untuk pembelajaran peserta didik agar mempunyai nilai saling peduli, mewujudkan rasa bersama, dan saling menolong bagi mereka yang membutuhkan. Peserta bakti sosial akan mendapatkan banyak ilmu pelajaran, terutama pada lingkungan masyarakat. Sebagai manusia memiliki kewajiban untuk membantu orang-orang yang membutuhkan," pungkas Syadah Khusniawati.

Kegiatan bakti sosial ini difokuskan untuk menghibur penghuni panti jompo Tresna Werda Pakem. Para lansia dihibur dengan membuat sapu tangan batik jenis shibori. Shibori adalah sebuah teknik pewarnaan kain yang memanfaatkan ikatan dan celupan untuk menentukan motif pada kain yang populer di Jepang. Proses pembuatannya sama dengan pewarnaan tie dye dengan teknik ikat dan celup. Para lansia dengan sabar dibimbing untuk mengikat kain menggunakan karet, mencelupkan kain ke dalam beberapa warna, dan menjemur kain setelah pewarnaan. Ada beberapa motif shibori yang diaplikasikan dalam kegiatan ini, di antaranya teknik kanoko atau motif lingkaran, itajime atau motif kotak-kotak, dan kumo atau menyerupai jaring laba-laba.

Setelah kain batik shibori selesai dijemur, para peserta kemudian diajak foto bersama dengan karya batik yang sudah dibuatnya. Para lansia juga diajak untuk bernyanyi bersama sambil menikmati hidangan snack pagi. Sebelum kegiatan selesai, IPM SMA Muhi menyempatkan diri untuk mengunjungi kamar-kamar tempat para lansia beristirahat. Beberapa lansia pun terharu karena dijenguk oleh IPM SMA Muhi. Mereka berharap, kegiatan ini dapat diadakan kembali pada waktu mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun