Pada hari Minggu, 20 September 2020, kami sekeluarga piknik tipis - tipis ke Kemuning. Sebenarnya tidak ada rencana harus ke Kemuning atau kemanapun, karena memang tidak direncana.
Hanya untuk mengurangi kepenatan / kejenuhan karena tidak bisa kemana - kemana selama Pandemi COVID - 19 ini. Akhirnya saya sama isteri sepakat ke tempat yang dekat2 dulu aja, yang sejuk. Karena yang terdekat menurut kami ke arah Tawangmangu, maka kami sepakat nyari hawa sejuk ke sana.
Ditengah perjalanan, tujuan berubah menuju ke Kemuning, pikir kami biar cepat sampai. Dari rumah sampai ke sebelum Ndoro Donker, persneling saya pasang di posisi D. Tidak ada masalah, kuat nanjak, smooth. Ndilalah karena banyak juga yang piknik, jalanan ramai dan rumah - rumah makan sepanjang jalan itu penuh sesak.
Niat kami cari makan siang jadi terhambat karena info dari isteri saya bahaya jika makan siang kumpul2 banyak begitu karena katanya cluster terbanyak ya dari acara kumpul2 begitu. Nah, karena jalanan ramai hingga arus lalin sempat tersendat, saya oper ke S. No problem at all. Smooth, kuat nanjak.
Sampailah kami di Terminal Kemuning. Kamipun bablas masuk ke jalur menuju Candi Cetha. Kami melewati Resto Kemuning dan Omah Kodok. Posisi persneling tetap di S. Jalan semakin menanjak. Sepanjang jalan itu, gas hanya saya injak smooth saja, tidak pernah saya kick / sendhal, meskipun saya tahu bahwa jika akan menambah akselerasi, maka gas harus di-kick. Gas saya injak hampir separo saat menanjak itu.
Lalu saat mau melewati tikungan tajam yang menanjak tajam, persneling saya oper ke L. Gas tetap saya injak smooth. Tetap kuat, no problem. Tadinya mau saya bablaskan sampai ke Candi Cetha, tapi karena sudah lapar dan karena tidak ada warung makan lagi, isteri saya minta putar balik aja, ke Resto Kemuning, ada persewaan kuda di sana. Biar El (our son) naik kuda.
Ndak ada hubungannya ya antara putar balik karena tidak ada warung makan lagi dan biar El naik kuda hihihihi....
Nah, pas saya nyari tempat u/ putar balik, secara ndak sengaja, gas saya kick / sendhal, akibatnya mesin berakselerasi seperti masuk ke gigi 1 di mobil manual. Mazda kami pun semakin cepat naiknya hehehe....
Mazda 2 AT type RZ tahun 2012 MANTAAAAB 😁😁😁
Sebelum ini, kami pernah naik sampai ke Candi Cetha. Waktu itu mobil kami masih KIA Picanto tahun 2012, MT. Picanto aja mantab apalagi Mazda 2 hehehe....
Oiya, AC tidak pernah kami matikan saat memakai Mazda. Saat memakai Picanto, AC kami matikan.
Note :
-. Tulisan ini tidak bermaksud membandingkan antara Mazda 2 2012 dan KIA Picanto 2012, karena memang tidak apple to apple. Hanya sharing saja.
-. Tulisan ini sudah saya publish di blog saya Pengalaman Pertama Menjajal Mazda 2 RZ AT Tahun 2012 di Kemuning (haryodikconok.blogspot.com).
-. Pada kategori terpaksa saya pilih #TRAVEL karena di #kompasiana harus memilih kategori tulisan.
-. Foto dan video adalah dokumentasi waktu di Resto Kemuning, kecuali foto paling atas, fotonya Mazda 2 AT RZ tahun 2012.😃
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H