Mohon tunggu...
Dika Syahfikri
Dika Syahfikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam "45" Bekasi

Mahasiswa Universitas Islam "45" Bekasi dengan hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Musium Taman Prasasti - Mengingatkan Prasasti dan Makam Bersejarah

3 Januari 2023   01:46 Diperbarui: 3 Januari 2023   01:49 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum Taman Prasasti merupakan museum peninggalan budaya zaman penjajahan Belanda yang terletak di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat. Museum ini menyimpan prasasti batu nisan kuno dan pemakaman miniatur khas 27 provinsi di Indonesia, serta mobil jenazah antik. Museum seluas 1,2 hektar ini adalah museum terbuka yang memamerkan seni dari masa lalu dan menceritakan kisah gabungan keahlian pematung, pemahat, ahli kaligrafi, dan sastrawan.

Awalnya Museum Taman Prasasti di Jl. Tanah Abang I merupakan pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober dengan luas 5,5 hektar, dibangun pada tahun 1795 untuk menggantikan pemakaman lain di sebelah gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang menjadi Museum Wayang yang sudah penuh. Makam baru ini mempertahankan satu set batu nisan dari tahun sebelumnya, karena sebagian besar dipindahkan dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada awal abad ke-19, dengan tulisan HK, Hollandsche Kerk di atasnya.

Pada tanggal 9 Juli 1977, Makam Kebon Jahe Kober diubah menjadi museum dan dibuka untuk umum dengan koleksi 1.372 prasasti, batu nisan, dan makam yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu. Karena perkembangan kota, ukuran museum ini kini berkurang menjadi hanya 1,3 hektar.

Museum ini menyimpan prasasti batu nisan kolonial Belanda kuno, pemakaman miniatur khas provinsi Indonesia, dan mobil jenazah antik.

waktu mengunjungi Museum Taman Prasasti, pengunjung serasa kilas kembali ke era penjajahan menggunakan nisan yg dominan tertulis nama orang Belanda dan patung-patung zaman Renaissance.

Makam (dokpri)
Makam (dokpri)

Makam (dokpri)
Makam (dokpri)
Ada juga kereta jenazah yang menyimpan banyak kisah. Kereta ini mempunyai panjang sekitar enam meter, dengan penguasaan rangka asal kayu jati berwarna hitam serta berdinding kaca pada sisi samping serta belakangnya.

Kereta Jenazah (dokpri)
Kereta Jenazah (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun