Berlanjut pada bagian piramida selanjutnya adalah Hyperrealities. Ini adalah "ketidakmampuan kesadaran untuk membedakan realitas dari simulasi realitas, terutama dalam masyarakat modern yang sudah maju teknologinya, semisal Disaat kalian berada di Las Vegas dan bermain casino. Kalian pasti otomatis akan merasa seperti raja, seperti gangster, seperti para aktor hollywood super cool yang kalian lihat di film itu. Dan semua itu pun akan berakhir saat uang kalian habis dimakan bandar. Hyperrealities adalah suatu ilusi yang sudah tertanam dalam oleh lingkungan Scripted sekitar kalian.
Banyak hal di dunia ini yang menjadi patokan kita namun sebenarnya itu hanyalah imajinasi kita, Misalnya seperti berikut ini:
- Named days Yang pertama adalah hari senin sampai minggu itu sendiri.
Kalau dengar kata senin selasa rabu kamis, Apa yang kalian rasakan? Atau apa yang kalian bayangkan?, Â Kerja?, Capek?, Macet?, Stress?, Jika kalian dengar kata Jumat, sabtu, minggu. Apa yang kalian bayangkan?, Nongkrong?, Main?, Nonton bioskop? , Teman?, Keluarga?, Hepi?, Santai?. Itulah yang Scipted Operating System sudah tanamkan kepada kita. Semua hari itu harusnya pada dasarnya adalah sama. Mereka berisikan 24 jam dengan menit dan detik yang sama.
- Consumerism Yang selanjutnya adalah Konsumerisme.
Konsumerisme membuat kita salah pandang dari sudut pandang kegunaan. Semisal kau punya banyak duit dan mau beli mobil. Namun daripada beli innova, kau mutusin mending beli ferarri. Ini  Karena hyperrealities sudah membuat kamu mengubur akan pandangan kegunaan mobil itu sendiri. Mobil sebenernya berguna untuk membawa kita dari destinasi A ke destinasi B. Sedangkan brand kapital ferarri meyakinkan bahwa dengan mobil ini bisa parkir di lobby mall tak perlu cari parkir di basement. Padahal nyatanya ferarri tak merubah tampang, tinggi atau fisik seorang. Tapi brand kapital meyakinkan hal itu. Sama seperti barang yang diiklankan di dalam reality tv show nya truman itu. Barang tersebut pun pada akhirnya dipakai oleh Truman.
- Gelar Sarjana,.Yang selanjutnya adalah gelar sarjana.
Gelar sarjana itu terkadang masih membuat kita salah kaprah dengan kemampuan seseorang. Semisal jika kita membeli sari roti di indomart. Apakah kalian mengecek latar belakang pendiri sari roti itu?, Apakah dia memiliki gelar sarjana yang mumpuni untuk membuat sebuah roti, bagaimana jika ternyata dia sarjana psikologi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan bahan campuran roti, Â aku tak bermaksud mengatakan bahwa kuliah itu tidak berguna. Kuliah itu berguna untuk memperkuat pola pikir, belajar bergaul, diskusi dan memperluas pertemanan. Namun yang ingin ditekankan disini adalah banyak dari kita yang menganggap bahwa kuliah itu harus sesuai passion dan besik keilmuan yang di pelajari di kampus. Apa yang mau diharapkan dari seorang pemuda berumur 20an untuk menentukan jurusan pada apa yang mau ia kerjakan selama 40-50 tahun kedepan.
- Hyper-Personality Yang selanjutnya adalah hyper personality.
simpelnya ini adalah bagaimana masyarakat kita mayoritas percaya dengan pencitraan orang-orang di sosial media. Foto-foto teman kalian di story yang sedang kumpul sama teman-teman lamanya keliatannya memang seru, tetapi nyatanya mereka semua sibuk dengan hapenya sendiri saat reuni tersebut. Hanya foto-foto bareng, selfie, setelah itu sibuk mikirin caption atau quotes untuk diposting. Mesipun tidak semuanya, namun ada banyak yang seperti itu. Atau sesimpel kalian ketemu artis komedi favorit kalian di pinggir jalan. Di tv atau di sosmed, personanya dia sangatlah lucu, tapi saat kalian tegur dijalan, dia sangat jutek. Itu karena kalian mempercayai hyper-personalitiesnya saja. Itu hanya ada di fantasi kalian
 Dalam Truman Show itu sendiri, dialegorikan dengan cara bahwa semua orang di samping kanan kiri Truman itu semuanya fake. Semua hanyalah berpura-pura agar tidak ketauan Truman.
- Virtual Reality Yang selanjutnya adalah Virtual Reality
ini adalah tipe hyper-realities yang berkaitan dengan game dan kehidupan simulatif yang kalian bangun di dunia virtual. Sebut saja Mobile legend BB, Kamu bisa merasa fulfill dan puas saat tim kamu memenangkan pertandigan apalagi jika sudah  winn strik 11. Padahal nyatanya, hidup kalian berantakan. Kenapa kalian seperti itu, karena kalian merasa hidup itu susah, sedangkan di game itu lebih mudah. Coba saja kamu menganggap hidup ini seperti  game, ada pangkatnya, ada tiernya, ada levelnya. Dan jika gagal, kita masih dapat experience point.
- Entertainment Yang selanjutnya adalah entertainment.
Pada entertainment hyper-realities ini sebenernya adalah adanya ketidakrasionalan kita dalam menginvestasi emosi kita pada suatu bentuk entertainment, entah itu tim bola, tv series, karakter suatu film. Semisal seperti ini, ada temen  yang saking gilanya sama manchester united, sampai punya semua koleksi jersey pemain idolanya pada tiap musim. Nangis setiap kalah suatu final turnamen. Bete dan gak makan setiap timnya kalah pada match yang dia optimis bisa menang.
Entertainment adalah suatu medium yang kita gunakan sebagai escape kita pada realitas hidup kita yang tidak seseru itu. Kita mencari pelarian dan menginvestasikan emosi dan perasaan kita pada suatu hal tersebut, Meskipun nyatanya, Cristiano  ronaldo juga gak peduli kalau Kamu sedih bahkan jika kau punya koleksi semua jersey dia. Entertainment Hyperrealities membuat kita lebih mudah dirasuki the Script dan lebih lemah menghadapi dunia nyata.
- Money Selanjutnya adalah uang.
Bayangkan kalau kau di geprek Rp 500 juta dalam pecahan seratus ribu di depan mata.apa yang kalian akan beli? Pajero sport,? Rumah?, di pastikan isi pikiran di penuhi oleh hal-hal yang berbau kemewahan, meskipun nyatanya uang hanyalah sebuah kertas dengan muka para pahlawan yang jiwanya sudah di alam baka, Namun uang biasanya menjadi patokan kita akan hidup seseorang. contohnya, jika kalian punya alat yang bisa mendeteksi saldo orang lain. Dan di depan kalian ada 2 teman baru kalian, si Budi dan si Doni. Budi outfitnya emang parlente tapi saldo atmnya hanya 200rb sedangkan Doni, dengan dandanannya yang kasual. Saldonya ada 2 milyar. Kalian pasti akan lebih respect dan antusias berbicara dengan Doni bukan? Tetapi jika besok ada zombie apocalypse. Dan kalian terperangkap bersama Budi dan Doni. Budi ternyata lebih mau sharing makanan dan bersusah-susah bersama, sedangkan Doni lebih pelit dan gak mau bersusah-susah bersama. Kalian pasti lebih memilih budi untuk sebagai teman seperjuangan kalian bukan.
- Freedom Selanjutnya adalah kebebasan.