Mohon tunggu...
Dika Rama Prasetyo
Dika Rama Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan S-1 program studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sebelum Museum Date, Kenali 10 Istilah tentang Museum Berikut!

4 November 2024   10:09 Diperbarui: 5 Desember 2024   15:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak destinasi wisata yang bisa kita kunjungi untuk mengisi waktu libur, refreshing, hingga berkencan bersama pasangan tercinta. Salah satunya ialah museum yang kerap kali dijadikan sasaran untuk dikunjungi. Tidak hanya berkutat pada koleksi-koleksi kuno yang membosankan. Nyatanya, museum juga memberikan pengalaman yang seru dan menyenangkan dengan koleksi-koleksi peninggalan sejarah, seni, teknologi, budaya, pengetahuan alam, dan masih banyak lagi. Namun, pengunjung kerap kali kurang bahkan tidak mengetahui istilah-istilah yang berkaitan dengan museum tersebut.

Sebut saja Museum Jawa Tengah Ranggawarsita. Di Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, pengunjung akan didampingi pemandu museum dari seksi pelayanan untuk mengelilingi museum selagi dijelaskan rincian setiap koleksi. Nah, sering kali pemandu nyeletuk istilah-istilah berkaitan dengan museum yang nggak digunakan secara umum. Pengunjung pun dibuat bingung dengan istilah yang belum dipahaminya itu, lalu bertanya supaya nggak keder.

Tapi, ada opsi lain, lho! Yakni dengan memahami 10 istilah yang erat kaitannya dengan museum berikut. Apa saja sih istilah-istilah itu?

1. Galeri

Galeri diartikan sebagai ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni. Nah, rasanya kurang afdal kalau sebuah museum nggak punya galeri! Biasanya koleksi-koleksi akan dipajang sedemikian rupa di galeri, sehingga lebih artsy dan pengunjung pun nggak cepat bosan.

2. Vitrin

Biasanya benda-benda koleksi diletakkan di vitrin ini. Nah, vitrin merupakan wadah berupa lemari kaca yang digunakan untuk memajang objek atau koleksi seni museum. Tujuannya, visibilitas koleksi tetap terjaga dan terhindar dari adanya kerusakan.

3. BCB

Benda Cagar Budaya (BCB) adalah benda alam maupun hasil buatan manusia, bergerak maupun tidak bergerak, kesatuan atau kelompok, bagian-bagian atau sisa-sisa yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. Artinya, benda-benda yang dijadikan koleksi museum merupakan bagian dari BCB, seperti senjata tradisional, prasasti, alat musik tradisional, dan sebagainya.

4. Diorama

Representasi yang menampilkan pemandangan lengkap dengan objek dan detailnya dalam skala yang lebih kecil (miniatur) seakan menggambarkan keadaan yang sebenarnya disebut dengan diorama. Misalnya, diorama peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang yang menjadi salah satu koleksi Museum Jawa Tengah Ranggawarsita.

5. Inventarisasi

Mengutip Vredeburg.id, inventarisasi adalah kegiatan memindahkan data koleksi dari buku registrasi ke dalam buku inventaris koleksi. Mulanya, benda koleksi melalui tahap registrasi (pencatatan dan pelabelan) sebagai penetapan secara resmi menjadi koleksi museum, baru lah dilakukan inventarisasi ini, yakni penomoran, klasifikasi, dan menginput ke dalam katalog. Tujuannya untuk memberikan identitas setiap koleksi baru serta memudahkan pengelolaan museum yang mana berkaitan dengan pelayanan publik pula.

6. Kurator

Istilah kurator banyak dipakai di berbagai bidang, sehingga memuat banyak definisi. Namun, apabila membahas dari perspektif museum, kurator mengacu pada orang yang bertugas mengawasi, mengatur, dan mengelola sesuatu yang berkaitan dengan koleksi museum.

7. Konservasi

Kegiatan melestarikan keberadaan koleksi museum beserta nilai-nilainya merupakan definisi dari konservasi. Konservasi dilakukan oleh konservator terhadap BCB yang bernilai historis, kesenian, kebudayaan, keagamaan, dan ilmiah guna dilakukan perawatan dan pemeliharaan.

8. Konservator

Konservator merujuk pada petugas teknis yang melakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan koleksi di museum. Artinya, tugas konservator seputar observasi, pemeliharaan, serta pengawetan BCB. Tidak hanya berfokus pada benda koleksi saja, konservator juga perlu melakukan pengendalian pada lingkungannya, baik makro–seluruh gedung museum maupun mikro–area di dalam vitrin. Maka dari itu, pengecekan secara berkala perlu dilakukan guna mengantisipasi adanya agen perusak koleksi, misalnya suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya di galeri maupun storage.

9. Restorasi

Restorasi merupakan upaya pengembalian bentuk, warna, dan fungsi benda koleksi kembali seperti keadaan semula sebelum mengalami kerusakan yang disebabkan oleh debu, kelembapan, temperatur yang tidak sesuai, sinar UV, dan jamur saat koleksi berada di storage. Nah, hal ini perlu dilakukan agar tercapai tujuan museum, yakni sebagai agen konservasi koleksi.

10. Rotasi

Kira-kira berapa kali kita kerap mengunjungi museum? Waktu pelesiran sekolah dulu? Wah, sepertinya bakal rugi kalau hanya pernah sekali ke museum! Kita nggak bakal tahu perubahan dan pembaruan koleksi di museum karena rotasi ini. Kegiatan rotasi dilakukan dengan mengubah penempatan koleksi dengan koleksi lainnya. Tujuannya untuk mempublikasikan koleksi yang belum sempat terpublikasi, di samping keterbatasan ruang pamer yang ada di museum, kemudian juga sebagai regenerasi koleksi terbaru. Nah, jadi pengunjung dapat new experience saat mengunjungi museum kembali dengan koleksi dan atmosfir yang berbeda pula.

Itulah sepuluh istilah tentang museum yang bisa kita jadikan wawasan baru sebelum berkunjung ke museum. Salah satu museum di Semarang yang bisa dijadikan objek wisata, yakni Museum Jawa Tengah Ranggawarsita. Selain terletak di tengah jantung kota tepatnya di Jalan Abdulrahman Saleh No 1, Semarang, Jawa Tengah, museum ini menyimpan ribuan koleksi bersejarah terlengkap di Jawa Tengah.

Selain itu, meski beda pengelola, di Museum Jawa Tengah Ranggawarsita juga terdapat armada bus tingkat yang bisa dijajal mengelilingi Kota Semarang. Bagi pengunjung yang ingin menikmati koleksi museum dikenakan harga tiket masuk untuk kalangan dewasa sebesar Rp 6.000 dan Rp 4.000 bagi anak-anak, lho. Sangat terjangkau, bukan!

Tunggu apa lagi, Museum Jawa Tengah Ranggawarsita bisa banget dijadikan sebagai tempat rekreasi bersama teman, sahabat, keluarga, maupun yang berencana museum date bareng pasangan. Museum buka setiap hari mulai pukul 08.00-15.30 WIB setiap hari Senin sampai Kamis dan pukul 08.00-14.00 WIB setiap Jumat hingga Minggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun