Representasi yang menampilkan pemandangan lengkap dengan objek dan detailnya dalam skala yang lebih kecil (miniatur) seakan menggambarkan keadaan yang sebenarnya disebut dengan diorama. Misalnya, diorama peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang yang menjadi salah satu koleksi Museum Jawa Tengah Ranggawarsita.
5. Inventarisasi
Mengutip Vredeburg.id, inventarisasi adalah kegiatan memindahkan data koleksi dari buku registrasi ke dalam buku inventaris koleksi. Mulanya, benda koleksi melalui tahap registrasi (pencatatan dan pelabelan) sebagai penetapan secara resmi menjadi koleksi museum, baru lah dilakukan inventarisasi ini, yakni penomoran, klasifikasi, dan menginput ke dalam katalog. Tujuannya untuk memberikan identitas setiap koleksi baru serta memudahkan pengelolaan museum yang mana berkaitan dengan pelayanan publik pula.
6. Kurator
Istilah kurator banyak dipakai di berbagai bidang, sehingga memuat banyak definisi. Namun, apabila membahas dari perspektif museum, kurator mengacu pada orang yang bertugas mengawasi, mengatur, dan mengelola sesuatu yang berkaitan dengan koleksi museum.
7. Konservasi
Kegiatan melestarikan keberadaan koleksi museum beserta nilai-nilainya merupakan definisi dari konservasi. Konservasi dilakukan oleh konservator terhadap BCB yang bernilai historis, kesenian, kebudayaan, keagamaan, dan ilmiah guna dilakukan perawatan dan pemeliharaan.
8. Konservator
Konservator merujuk pada petugas teknis yang melakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan koleksi di museum. Artinya, tugas konservator seputar observasi, pemeliharaan, serta pengawetan BCB. Tidak hanya berfokus pada benda koleksi saja, konservator juga perlu melakukan pengendalian pada lingkungannya, baik makro–seluruh gedung museum maupun mikro–area di dalam vitrin. Maka dari itu, pengecekan secara berkala perlu dilakukan guna mengantisipasi adanya agen perusak koleksi, misalnya suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya di galeri maupun storage.
9. Restorasi
Restorasi merupakan upaya pengembalian bentuk, warna, dan fungsi benda koleksi kembali seperti keadaan semula sebelum mengalami kerusakan yang disebabkan oleh debu, kelembapan, temperatur yang tidak sesuai, sinar UV, dan jamur saat koleksi berada di storage. Nah, hal ini perlu dilakukan agar tercapai tujuan museum, yakni sebagai agen konservasi koleksi.