Mohon tunggu...
Dika Gunawan
Dika Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Perkembangan Tasawuf di Indonesia

23 Desember 2024   12:29 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahulu

Agama islam hadir pada abad ke-7 masehi di daratan jazirah arab, agama islam dibawakan oleh sosok manusia yang luar biasa yang bernama muhammad bin abdullah yang bermula ketika beliau menerima wahyu pertama di gua hirah yang terl
etak di mota hakkah, wahyu tersebut berupa kalam-kalam allah yang di bawakan oleh malaikat jibril. Semenjak itu lah nabi muhammad diangkat menjadi rasul, kemudian beliau menyebarkan ajaran islam ke penduduk makkah, hingga tersebarnya agama islam ke jazirah arab.

Nabi muhammad wafat pada tahun 632 masehi pada usia 63 tahun. Penyebaran agama islam tidak terhenti setelah itu, dakwah-dakwah islam kemudian di teruskan oleh sahabat-sahabatnya, yang bermula dipimpin oleh abu bakar yang memperkuat persatuan orang-orang muslim. Setelah ia wafat kemudian dilanjutkan oleh ummar bin khatab, pada masa beliau islam mulai tersebar ke dataran asia kecil seperti suriah dan anatolia. Setelah itu kepemimpinan khalifah dilanjutkan oleh utsman bin affan dan kemudian ali bin abi thalib.

Pada abbad ke-8 islam mulai masuk ke dataran eropa pada masa dinasti muawiyyah, pada masa ini lah agama islam mulai berkembang dan tersebar luar ke seluruh benua di dunia. Pada masa puncaknya pada tahun 760 masehi pada masa dinasti abbasiah yang mana dari segi ekonomi dan pendidikan mulai berkembang pesat, bahkan masa itu terkenal adanya sebuah perpustakaan yang megah dan di penuhi berbagai macam ilmu pengetahuan seperti astronomi, matematika, fiqih dan lain sebagainya.

Pada masa ini juga islam telah memperluas wilayah kekuasaan dan menjalin hubungan dengan kerajan-kerajaan di luar jazirah. Hal ini lah menjadi faktor tersebarnya agama islam ke seluruh benua di dunia termasuk ke dataran nusantara.

History islam dan tasawuf di nusantara

Agama islam telah tersebar ke suluruh dunia semenjak abad ke 8 masehi pada masa dinasti ummayah. Di indonesia sendiri agama islam menjadi agama terbesar dibanding agama-agama lain. Menurut data sekitar 80 persen orang yang memeluk agama islam di indonesia. Apabila kita melihat sejarah bagaimana agama islam masuk di nusantara, terjadi khilafiah di kalangan para ahli sejarah mengenai taun dan teori islam dating. Yang terkenal ada 4 teori bagai mana islam dating.

 teori pertama dating dari arab teori ini diutarakan oleh crawfurd ia mengatakan adanya sebuah catatan dari dinasti tang yang menyebutkan bahwa kekuasaan bangsa arab telah memasuki kawasan nusantara tepatnya di pantai barat sumatra pada abad ke 7. Kemudian teori gujarat yang dikemukakan oleh pijnapel pertama kalinya, dan dikembangkan oleh snouck hurgronje. Dengan adanya bukti sebuah batu nisan bertuliskan bergaya gujarat. Teori ke tiga teori persia, menurut teori ini, islam masuk di nusantara pada tahun ke-13 masehi, yang membawanya adalah orang dari persia. Dan yang mendukung teori ini adalah p. A. Hoesein djayadiningrat. Dengan adanya bukti seperti tradisi peringatan tiap tanggal 10 muharram, kesamaan ajaran wahdatul wujud oleh hamzah fanzuri dan syekh siti jenar dengan ajaran sufi persia, penggunaan istilah persia dalam tanda bunyi harakat dalam bacaan al-qur'an serta adanya mazdhab syafi'i. Teori terakhir teori cina, yang mana islam dibawa oleh perantau dari tiongkok dengan adanya catatan dari seorang perjalanan yang bernama cheng ho, seorang muslim tionghoa yang menjelajah ke berbagai daerah asia, termasuk indonesia.

Mengenai penyebaran islam di indonesia, juga memiliki beberapa teori, pada mulanya isalm di sebarkan oleh para pedagang muslim yang singgah dan berinteraksi dengan penduduk lokal di wilayah pesisir pantai di indonesia, yang kemudian menikah dengan penduduk setempat, sebagian mereka menikahi para wanita bangsawan, yang kemudian hari mereka diperbolehkan berpolitik yang akan digunakan untuk menyebarkan islam

Van ler berpendapat bawa motif politik dan ekonomi menjadi motif memainkan peran dalm menyebarkan agami slam. Menurutnya alasan orang tempatan masuk islam untuk meningkatkan aktifitas perdagangan di kawasannya. Dengan demikian mereka mendapatkan dukungan dari para pedagang muslim yang memiliki pengaruh besar dalam pasar international. Disis lain para pedagang muslim dapat dukugan dan perlindungan dari penguasa lokal.

Namun teori van ler di bantah oleh a.h. Jhosen ia menegaskan bahwa cepatnya dan kesuksesan penyebaran islam itu di sebabkan berkat dakwahnya para sufi, dia juga kurang setuju mengenai pendapat van ler yang mengatakan bahwa motif politik dan ekonomi  memainkan peran besar dalam penyebaran islam di indonesia. Dari segi history islam memang hadir pada abad ke 7 dan masuk ke indonesia pada abad ke 7/8 melalui para pedagang. Ia mempertanyakan, apabila islam datang pada abad ke 8, mengapa pada abad ke 13 islam mulai tersebar secara besar-besaran.

Gerakan dakwah yang dilakukan para sufi mendominasi peran penyebaran islam di nusantara pada abad ke 13, dan memiliki hubungan dengan perkembangan tasawuf di indonesia. Para sejarawan mencoba menjelaskan alasan di balik kesuksesan ulama sufi dalam mempercepat proses islamisasi di nusantara hal itu disebabkan oleh metode dan pendekatan yang digunakan oleh para sufi, yaitu eklektik, elastis, dan sinkretis.  Yang mana antara ajaran islam dan kepercayaan lokal adalah sangat masuk akal karna terdapat titik temu antara pemahaman akidah sufi dengan kepercayaan hindu-buddha yang memiliki pengaruh kuat lebih awal di nusantara sebelum kedatangan islam.

Selain itu, para sufi memiliki pengaruh yang kuat dan unik pada masyarakat lokal karena mereka memiliki superioritas seperti karamah. Ajaran mereka dipandang lebih rasional dan menyentuh hati masyarakat lokal dengan zikir dan ritual keagamaan lainnya. Ini dibuktikan oleh fakta-fakta sejarah bahwa ulama yang dipandang sebagai wali dan sunan sangat populer baik di sumatera, jawa, atau semenanjung melayu. Mereka tidak hanya memainkan peranan penting dalam urusan keagamaan, tetapi juga terlibat dalam bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

Dalam penjelasan diatas jelaslah, bahwa tasawuf adalah faktor utama kesuksesan islamisasi di nusanteara. Para sejarawan lokal mencatatkan bagaimana para sufi datang dan upaya-upayanya dalam menyebarkan agama islam. Selain itu juga menjelaskan ajaran tasawuf telah tersebar dan berousat di aceh dan malaka

Perkembangan tasawuf di indonesia

Tasawuf masuk ke aceh pada abad ke-9 m melalui rombongan syiah yang datang via champa dan mendirikan kesultanan peurlak. Pada akhir era peurlak, abd allah arif, seorang ulama sufi, datang ke kesultanan samudera dan menyebarkan islam. Kesultanan ini dipimpin maharaja nur al-din, dan abd allah arif menulis karya bahr al-lahut. Sahabat-sahabatnya seperti syekh ismail dafi dan syekh burhan al-din turut menyebarkan islam ke wilayah lain. Pada abad ke-13, rombongan dari mekah, termasuk faqir muhammad, mengislamkan raja merah silau di samudera, yang kemudian berganti nama menjadi malik al-salih.

Dukungan penguasa mempercepat perkembangan tasawuf di aceh. Kesultanan pasai, pada masa sultan malik al-zahir, menjadi pusat pendidikan islam di nusantara. Ibn battuta mencatat bahwa istana pasai dipenuhi ulama dari berbagai negara. Pasai juga menjadi rujukan untuk memecahkan masalah keagamaan di nusantara.

Selain pasai, melaka juga menjadi pusat tasawuf. Pada tahun 1480 m, sultan melaka menunjukkan minat besar terhadap tasawuf. Kitab durr al-manghum karya syekh abu ishaq dari mekah dibawa ke melaka oleh maulana abu bakr dan disambut dengan perayaan besar. Sultan mansur shah dari melaka meminta interpretasi batin kitab tersebut kepada ulama pasai. Jawaban yang diberikan mencerminkan ajaran sufi seperti abd al-karim al-jili dan ibn arabi. Meskipun melaka berkembang sebagai pusat tasawuf, pasai tetap menjadi rujukan utama di nusantara.

Doktrin metafisika tasawuf telah menjadi bagian penting dalam pemikiran keagamaan di aceh, khususnya pada abad ke-15 dan ke-16 m. Tasawuf berkembang pesat di aceh, terutama di pasai, seiring dengan kedatangan ulama-ulama dari berbagai wilayah seperti mekkah, india, dan gujerat. Mereka membawa ajaran-ajaran metafisika yang berpengaruh pada kehidupan keagamaan di aceh. Salah satu tokoh utama adalah syekh muhammad azhari, yang mengajarkan metafisika hingga wafat pada 1630 m, serta syekh ab al-khayr dan syekh muhammad yamani yang memperkenalkan konsep-konsep seperti ayn thabitah. Selain itu, syekh muhammad jilani, yang sempat belajar tasawuf di mekkah, juga turut menyebarkan ajaran tasawuf di aceh.

Pada abad ke-16, tasawuf falsafi di aceh mencapai puncaknya dengan munculnya tokoh-tokoh seperti hamzah fansri dan shams al-din al-samatra'i. Hamzah, yang dikenal sebagai penyair terkemuka dan bapak kesusastraan modern nusantara, mempengaruhi pemikiran tasawuf di aceh dengan ajaran-ajarannya yang dipengaruhi oleh ibn arabi dan abd al-karim al-jili. Ajaran-ajaran hamzah, yang mencakup paham wahdat al-wujd, sempat menuai kontroversi dan kecaman, tetapi tetap berpengaruh dalam perkembangan tasawuf di aceh. Hamzah juga melakukan perjalanan ke berbagai pusat pendidikan islam, seperti mekkah, madinah, dan baghdad, dan memperkenalkan ajaran tasawuf yang mendalam di aceh.

Pemikiran tasawuf hamzah kemudian diteruskan oleh shams al-din al-samatra'i, yang berperan penting dalam menyebarkan doktrin tasawuf falsafi di aceh, terutama pada masa pemerintahan sultan iskandar muda. Shams al-din menerima perlindungan dari sultan iskandar muda dan menjadi syekh al-islam di kesultanan aceh. Namun, meskipun terdapat pengaruh yang kuat dari pemikir-pemikir sufi arab dan india, seperti ibn arabi dan al-burhanpur, pemikiran hamzah dan shams al-din tetap setia pada ajaran-ajaran tersebut dan berkontribusi dalam pembentukan tradisi tasawuf di aceh.

Setelah wafatnya sultan iskandar muda dan shams al-din, perkembangan tasawuf falsafi mengalami kemunduran, terutama karena serangan dari ulama-ulama seperti al-raniri yang mengkritik ajaran-ajaran tersebut sebagai sesat. Meskipun demikian, aceh tetap memainkan peranan penting dalam penyebaran tasawuf dan islamisasi nusantara sejak abad ke-13 m.

Referemsi :

Ridwan arif, ph.d. (2020). Seykh 'abd al-ra'uf al-fansuri. Kompas.

Azkia Nurfajrina. (2023). 4 Teori Masuknya Islam ke Nusantara Menurut para Sejarawan. detikHikmah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun