Contoh relevansi pemikiran ini yaitu masih ditemukan peran pemerintah dalam mengatur perekonomian dan menyeimbangkan pasar. Dengan begitu, tidak ada pihak yang dirugikan baik konsumen maupun produsen.
Aliran Kelembagaan Baru
Salah satu karakteristik utama Ekonomi kelembagaan baru adalah penekanannya pada aturan permainan ekonomi (lembaga-lembaga). Ronald Coase adalah salah satu tokoh penting dalam aliran ekonomi kelembagaan baru ini.
Gagasan utamanya, yang dikenal sebagai Teori Biaya Transaksi, membantu membentuk dasar Ekonomi kelembagaan baru. Coase menekankan pentingnya organisasi ekonomi dan berpendapat bahwa keputusan organisasi yang dibuat oleh perusahaan memiliki dampak signifikan terhadap alokasi sumber daya ekonomi.Â
Relevansi ekonomi kelembagaan baru di Indonesia sendiri beroperasi pada dua tingkatan utama, yaitu lingkungan makro yang disebut sebagai lingkungan kelembagaan (institutional environment) dan lingkungan mikro yang disebut sebagai kesepakatan kelembagaan (institutional arrangement).
Beberapa kelembagaan baru dapat mencakup inovasi di sektor teknologi, regulasi yang mendukung perkembangan bisnis, pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta berbagai aspek lainnya.
Pemikiran aliran kelembagaan tetap relevan dengan perekonomian Indonesia masa kini karena aliran ini memberikan wawasan yang berharga tentang peran institusi dalam membentuk dan mempengaruhi perekonomian.
Dengan berfokus pada peran institusi dalam perekonomian, pemikiran aliran kelembagaan dapat membantu para pembuat kebijakan, peneliti, dan praktisi ekonomi untuk merancang kebijakan yang lebih efektif, mengidentifikasi hambatan ekonomi, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H