Mohon tunggu...
Dika Jannah Aryo
Dika Jannah Aryo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Chemistry'20 UNS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Disinfektan Alami, Alternatif Efektif Pembasmi Virus

25 Desember 2020   16:43 Diperbarui: 25 Desember 2020   17:01 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: indiemarket.news

Merebaknya virus corona di tanah air membuat masyarakat berbondong-bondong memburu sejumlah barang untuk mencegah penyebaran virus berbahaya tersebut. Salah satu barang yang menjadi incaran adalah cairan disinfektan. Padahal disinfektan yang dijual di pasaran pada umumnya terbuat dari bahan kimia seperti alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida. Bahan kimia tersebut jika terhirup oleh pernapasan akan berubah menjadi zat yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker (karsinogenik). Bahkan, dalam jangka panjang akan menimbulkan peradangan dan pengikisan selaput lendir.

Berbicara mengenai disinfektan, disinfektan adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk mencegah laju pertumbuhan infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. Alternatif yang tepat untuk meminimalkan paparan kimiawi dari disinfektan konvensional adalah dengan disinfektan alami. Sesuai anjuran dari WHO untuk berhati-hati dalam penggunaan disinfektan berbahan kimia, disinfektan alami ini aman jika diaplikasikan. Meskipun disinfektan alami bereaksi lebih lambat daripada disinfektan konvensional, tetapi cukup efektif untuk menghilangkan atau membunuh mikroorganisme.

Bahan--bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan disinfektan alami, yaitu : cuka, air, dan minyak kayu putih.
Penggunaan cuka dan minyak kayu putih bukanlah tanpa alasan, tetapi berdasarkan kandungan senyawa kimia yang ada di dalam bahan tersebut. Berikut adalah kandungan senyawa yang ada dalam bahan--bahan di atas.
1. Cuka

Gambar: indiemarket.news
Gambar: indiemarket.news

Cuka yang pada umumnya sering kita lihat di dapur dan di warung makanan, ternyata bisa dijadikan disinfektan alami. Kandungan dalam cuka, seperti asam asetat dan pH yang rendah, ternyata dapat memperlambat laju pertumbuhan mikroorganisme. Cuka juga bisa digunakan  sebagai pertolongan pertama ketika terkena goresan sebagai anti-septik alami, sehingga dapat mencegah dari terjadinya infeksi.

2. Minyak kayu putih

Gambar: alomedika.com
Gambar: alomedika.com

Minyak kayu putih merupakan salah satu jenis essential oil yang umunya sering kita jumpai sebagai salah satu obat herbal yang digunakan untuk mengobati masuk angin, batuk, dan hidung tersumbat. Selain itu, minyak kayu putih memiliki kandungan senyawa yang berperan dalam pencegahan paparan virus covid-19, yaitu 1,8 sineol. Minyak kayu putih mempunyai kandungan senyawa 1,8 sineol  cukup tinggi, yakni mencapai 47,61%. Senyawa ini memiliki kemampuan antiradang dan antioksidan. 

Selanjutnya, ada senyawa eucalyptus yang dipercaya bisa membantu untuk menghancurkan virus, termasuk virus corona. Penelitian yang dilakukan terhadap minyak eucalyptus, dimana kandungan komposisi senyawanya mirip dengan minyak kayu putih seperti yang dilaporkan baru-baru ini oleh Balitbang Pertanian memiliki kemampuan untuk membunuh hampir 80% virus corona mode.


Berikut langkah-langkah dalam membuat disinfektan dari cuka, air,  dan minyak kayu putih:
1. Campurkan cuka dan air dengan perbandingan 1:1 ke dalam botol bekas spray ukuran sedang.
2. Tambahkan minyak kayu putih sbanyak 12-14 tetes ke dalamnya.
3. Tutup botol spray dengan rapat, kemudian kocok secara perlahan agar larutan air, cuka, dan minyak kayu putih tercampur dengan baik.


Disinfektan tidak disarankan disemprotkan ke granit atau marmer, karena cuka yang bersifat asam dapat mengubah warna granit atau marmer. Untuk memaksimalkan kinerja disinfektan, tunggu sekitar 10 menit setelah penyemprotan sebelum mengelapnya dengan kain mikrofiber. Simpan disinfektan di tempat yang aman setelah digunakan.

Selain bahan-bahan di atas, masih ada beberapa bahan alami lain yang dapat digunakan untuk membuat disinfektan alami. Dengan tingkat keamanan pemakaian yang lebih tinggi dan keefektifannya yang tidak berbeda jauh dengan disinfektan konvensional, disinfektan alami dapat dijadikan alternatif dalam mencegah persebaran virus melalui benda mati. Pada masa pandemi seperti ini, kebersihan adalah hal yang paling utama. Jadi, jangan lupa untuk selalu membersihkan diri dan lingkungan sekitar, serta mematuhi protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun