Mohon tunggu...
Andika Eka Pratama
Andika Eka Pratama Mohon Tunggu... Sales - Forester

Seorang rimbawan yang kini menjadi salesman

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indonesia Punya Mangrove yang Mendunia

24 Juli 2022   21:06 Diperbarui: 27 Juli 2022   20:49 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya jadi teringat pada saat membantu teman saya melakukan penelitian analisis vegetasi hutan mangrove di Probolinggo, penelitian dilakukan pagi-pagi sekali agar kami tidak terkena pasang laut jika memulai penelitian siang hari barang jam 9 pagi pun sangat dihindari karena air laut sudah mulai naik. 

Kami melakukan pengukuran tinggi, diameter, lebar tajuk dan sebagainya yang berkaitan dengan analisis vegetasi kami, kami memulainya dari pohon yang terluar atau terdepan bergerak pohon yang paling dalam atau dekat dengan pinggiran laut. 

Saya lupa berapa luasnya, yang pasti pengukuran dan pendataan memakan waktu satu bulan lebih untuk dilakukan dan itu kami lakukan setiap hari.

Saya tidak akan membahas penelitian kami, tapi saya coba membahas tentang Mangrove itu sendiri, yang banyak orang tidak menyadari bahkan mungkin tidak akan terpikirkan oleh banyak orang bahwa Mangrove kita ini sudah mendunia.

Apa sih Mangrove itu?

Tidak ada pohon yang bernama mangrove, mangrove sendiri adalah kumpulan tanaman atau spesies yang yang dipengaruhi oleh pasang surut. 

Menurut data dari Ditjen Konservasi Tanah dan Air KLHK, dari hasil pemutakhiran peta mangrove Indonesia pada tahun 2021 terdapat 3.364.080 Ha atau 20% dari total luas mangrove dunia, yang berarti Indonesia memiliki luas Mangrove terluas di dunia. 

Itu masih Mangrovenya saja, belum ditambah dengan potensi habitatnya yang artinya kawasan yang sudah tidak ada lagi mangrovenya tetapi sebelumnya merupakan hutan mangrove yang sudah berubah menjadi pelabuhan, tambak, dan sebagainya terhitung ada lebih dari 700.000 Ha lebih. Tersebar di seluruh kabupaten di Indonesia, ada 515 kabupaten di Indonesia yang separuhnya punya ekosistem mangrove.

Mangrove memiliki banyak sekali manfaat, secara biologis sebagai tempat hidup biota laut dan berbagai ekosistem lain seperti primata, serangga, dan jenis hewan lainnya yang sangat membutuhkan mangrove sebagai tempat reproduksinya. 

Secara fisik mangrove bisa menahan hempasan ombak, penelitian di Jepang dihasilkan bahwa mangrove dengan kerapatan 200 meter mampu meredam tinggi tsunami sampai 3 meter, mangrove juga mampu menumbuhkan permukaan tanah karena adanya sedimentasi tanah tertumpuk sehingga terjadi perluasan tanah. 

Secara kimia, mangrove mampu menetralkan racun yang terjadi akibat limbah di sekitar perairan pesisir, karena mangrove mempunyai kemampuan memfilter racun dari berbagai macam limbah. Jadi sebenarnya ekosistem laut ini sangat potensial

Maka dari itu apabila ekosistem mangrove ini berubah fungsi, misalnya dipotong, bukan hanya permukaan tanah yang terbuka, tapi konsistensi sedimentasi tempat tumbuh berubah kemudian kualitas air yang melewatinya juga berubah, jadi pada saat akan dikembalikan lagi menjadi ekosistem mangrove, akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Perlu adanya terus perbaikan dan mengurangi deforestasi agar konservasi mangrove terus bisa bertahan.

Dengan luas mangrove yang paling besar di dunia, tanggung jawab kita untuk mempertahankan ekosistem ini juga lebih besar.

Sebagai anak muda yang hidup di zaman sekarang ini, kita perlu adanya stress healing, sebenarnya ekosistem mangrove karena juga memiliki potensi wisata yang lengkap, mangrove juga bisa dijadikan untuk menenangkan ppikiran. 

Menurut penelitian, mangrove mampu menurunkan tingkat stress hingga 50%, untuk itu perlu kita sebagai anak muda untuk sesekali pergi menikmati mangrove, menyusurinya, berjalan diantara pohon-pohon di dalam ekosistem mangrove juga. 

Hal ini juga sebagai bentuk pengenalan juga kepada generasi muda betapa pentingnya ekosistem mangrove bukan hanya untuk habitat di dalamnya, tapi juga untuk manusia yang butuh sekali untuk stress healing.

Dalam aspek pemulihan ekonomi, mau tidak mau ekosistem mangrove menjadi tulang punggung masyarakat pesisir salah satunya dijadikan untuk tambak. 

Namun masyarakat kini semakin sadar bahwa jika mangrovenya berkurang ekosistem ikannya pun juga akan menurun. Maka dari itu dari masyarakat sendiri sudah memulai untuk menanam sendiri mangrove sebagai bentuk menjaga ekosistemnya.

Kini kawasan mangrove Indonesia akan dijadikan percontohan pada KTT G20 sebagai bentuk penegasan bahwa aktualisasi bukti kerja perbaikan dan pemulihan lingkungan secara konkret dilaksanakan di Indonesia. Kawasan mangrove yang akan dijadikan contoh rehabilitasi ekosistem mangrove adalah mangrove di kawasan Tahura Ngurah Rai Bali.

Kita sebagai warga Indonesia harus berbangga diri dengan dijadikannya Mangrove Indonesia menjadi yang terluas di dunia, menjadi keharusan bagi kita untuk menjaga agar ekosistem mangrove terus lestari sebagai tembok terdepan terjadinya bencana dari laut dan wajah bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun