Gamelan degung berasal dari instrumen pukul berbentuk enam buah penclon, digantungkan secara berderet pada rancak/tempat khusus. Pada mulanya gamelan degung hanya digunakan dalam kaum bangsawan. Salah seorang penggemarnya ialah seorang Bupati Bandung R.A.A Wiranata Kusumah pada masa sebelum perang dunia kedua.Â
Pada jaman Bupati R.A.A Wiranata Kusumah inilah susunan alat musik degung dilengkapi dengan suling, kendang, dan peking. Pada tahun 1920-an perkembangan gamelan degung semakin mendapat perhatian, sehingga yang dapat memainkan gamelan degung memiliki kebanggan tersendiri. Dan pada masa inilah perkembangan repertoar musik degung semakin bertambah. Diantaranya lagu surung dayung, genye,lalayaran, mangu-mangu, kinteul bueuk, duda lambang,ujung laut, kulawu dan palawa. Secara akustik- organologi semua bahan baku gamelan degung terbuat dari besi, stainles, kuningan dan perunggu. susunan nada pada gamelan degung disebut dengan da (1), mi (2), na (3), ti (4), la (5).Â
alat musik yang terdapat dalam seperangkat gamelan degung adalahÂ
1.Jenglong/ KenongÂ
2.BonangÂ
3.Penerus & pekingÂ
4.GoongÂ
5.SulingÂ
6.Kendang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H