Kelam, tenggelam dan menghilang.
Pergi dengan bayang-bayang.
Tak tampak lagi di persimpangan kiri jalan.
Menungguku  bagaikan api yang tidak pernah padam.
Seolah-olah kau akan datang layaknya menjemput orang yang tersayang.
Sepertinya aku bermimpi dengan bunga tidurmu yang selalu kau ucapkan.
Terlalu bodoh memang,jika aku mengakui tentang sebuah perasaan.
Termakan dengan ucapan, hanyut dalam sebuah dekapan.
Tarikan nafasmu sudah tak lagi ku dengar.
Sehingga seharusnya aku sadar, aku hanya seorang di persimpangan jalan.
Bertemu dan dilupakan.
 dan tak semestinya berharap untuk menjadi ingatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI