Lidah-lidah tajam menggores di tepian tangan.Â
Terluka hingga bersimbah darah sampai ke tanah.Â
Entah kenapa lidahmu membabi buta.Â
Hingga membuat semua terluka.Â
Kata-kata indah berhiaskan permata di balut oleh belati berbisa.Â
Sakit memang tak terasa.Â
Tapi duka kian sampai ke dada.Â
Ada apa kau begitu tega.Â
Jika ada yang salah, mari kita bercerita.Â
Sehingga tak harus menanam duka.Â
Sesak terasa hingga ingin membalas luka.Â
Tapi apa daya kami hanya segumpal yang kau anggap sampah.Â
Kau bercanda atau sengaja.Â
Sehingga begitu tega.Â
Bengkulu, 29 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!