Mohon tunggu...
DikaAmalia Lutfiana
DikaAmalia Lutfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa tingkat akhir yang memiliki hobi dalam bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Perempuan Boleh Tidak Melanjutkan Pendidikan?

11 Januari 2024   06:49 Diperbarui: 11 Januari 2024   06:57 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman sekarang, cukup banyak sekali perdebatan antara apakah perempuan baiknya melanjukan pendidikan? Atau fokus saja mengurus pekerjaan rumah. Sayangnya hal itu masih sangat awam di lingkungan orang-orang terdahulu. Mereka berpendapat bahwa tidak penting ijazah bagi seorang anak peremuan, yang lebih penting adalah mereka fokus terhadap pekerjaan rumah. 

Tentunya hal ini sangat kontroversial jika dibicarakan bersama dengan keluarga besar. Jika mayoritas keluarga tersebut memiliki fixed mindset maka berdebat akan jadi urusan yang sangat panjang. Berbicara tentang pendidikan,  pada saat ini perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tidak ada standar ganda yang terjadi dan membuat wanita terhalangi untuk mendapatkan fasilitas yang layak. 

Lalu pertanyaannya apakah wanita boleh tidak melanjutkan pendidikan? hmm jawaban rasional saya tentunya tidak, tetapi akan jauh lebih egois jika kita memandang sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja. Setiap orang tentunya memiliki alasan dibalik mengambil suatu keputusan. Jika tidak melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi tetap tidak masalah, tetapi jangan pernah berhenti untuk belajar. Belajar adalah kewajiban manusia sampai ia masuk ke dalam liang lahat. 

Wanita harus cerdas, baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual. Dari rahim perempuan, akan dilahirkan anak-anak penerus bangsa, pembangun peradaban, jika sang ibu tidak bisa menjadi madrasah pertama yang baik, lalu bagaimana dengan nasib anak-anaknya? Tentunya sudah banyak sekali kisah-kisah inspiratif tentang kesuksesan seorang anak dan setelah ditelurusi terdapat peran ibu yang sangat besar yang menjadi alasan utama mengapa sang anak bisa sehebat itu. 

Sungguh besar sekali perjuangan seorang wanita, besar pula tanggung jawabnya, untuk itu berbanggalah menjadi seorang wanita. Dan pesan untuk kaum laki-laki, tolong hargai dan hormati wanita seperti kamu menghormati ibumu, jangan pernah bertindak kurang ajar dan semena-mena, jangan anggap wanita kaum yang lemah dan mudah ditindas, jangan pernah merasa bahwa laki-laki bisa melakukan apa pun sedangkan wanita tidak bisa melakukan apa-apa. 

Mari hidup dengan damai dan menghargai sesama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun