Mohon tunggu...
Dika Ferdiansyah
Dika Ferdiansyah Mohon Tunggu... Aktor - Kopi Cap Berkah

Seorang anak yang juga seorang ayah, penjual Kopi Cap Berkah, filsuf, pembaca dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lain Italia Lain Irak Lain Pula Indonesia

13 November 2012   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:27 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelang Piala AFF 2012, masalah persepakbolaan Indonesia tidak kunjung kelar malah makin bertambah. Biarkan saya mengingat permasalahannya satu persatu. Pertama kasus dualisme kompetisi nasional, yang kedua ditambah pula kasus dualisme kepemimpinan di federasi sepakbola nasional, yang ketiga ujung-ujungnya menjadi dualisme tim nasional. Ditambah lagi kasus indisipliner pemain tim nasional versi PSSI. secara awam dan dilihat dari sudut pandang saya yang sangat terbatas, maka mohon dimaklumi jika saya menganggap konflik persepakbolaan nasional ini semacam konflik perebutan pengaruh dan kekuasaan. Terlepas dari kasus indisipliner pemain. Berlarut-larut. Tidak ada pihak yang mau mengalah, merasa benar sendiri.

Tapi tunggu sebentar, coba kita tengok jauh dulu ke Italia sana, dengan masalah calciopolinya atau pengaturan pertandingan dan pengaturan skor, Italia mampu menjadi juara Piala Dunia 2006. Luar biasa bukan? mungkin saja masalah tersebut menjadi pelecut semangat para pemain Italia untuk membuktikan bahwa liga mereka memang layak ditonton, bukan karena calciopoli.
Tengok agak dekat ke asia barat, ada Irak yang negaranya dirundung oleh konflik dan perang namun tim nasionalnya mampu menjuarai Piala Asia tahun 2007. Hebat bukan? mungkin saja para pemain tim nasional Irak ingin membuktikan bahwa negara mereka adalah benar-benar negara yang kuat walaupun hampir porak poranda karena perang.

Namun lain Italia lain Irak lain Indonesia, masalahnya pun lain, semangatnya pun lain. Semoga saja Indonesia mampu jadi juara Piala AFF 2012. Namun tentu saja bukan untuk membuktikan bahwa "Federasi" sepakbola versi siapa yang benar dan "Federasi" sepakbola versi siapa yang salah. Kalau untuk para pemain saya yakin mereka tidak ada yang berpikir ke arah itu. tetap semangat para pahlawan Indonesia! siapapun kalian saya tetap mendukungmu. :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun