Mohon tunggu...
Afzal Ghani Dihya Zaidan
Afzal Ghani Dihya Zaidan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Residence in Nature :Adapting to Environtment and Economic Change

27 September 2024   21:57 Diperbarui: 27 September 2024   22:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketahanan Alam: Beradaptasi dengan Perubahan Lingkungan dan Ekonomi

Di tengah tantangan lingkungan yang semakin besar, masyarakat di seluruh dunia menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Contoh utamanya adalah komunitas Relawan Sungai Ciliwung Bogor di Indonesia, yang telah berinisiatif untuk mengatasi masalah lingkungan setempat.

Sungai Ciliwung, aliran air  di wilayah Bogor, menghadapi masalah pencemaran yang signifikan. Limbah medis telah ditemukan menumpuk di sungai, menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat sekitar. Situasi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan pengelolaan limbah yang tepat dan langkah-langkah perlindungan lingkungan.

Dalam skala nasional, Indonesia terus bermasalah dengan deforestasi, meskipun upaya-upaya terakhir telah menyebabkan penurunan kehilangan hutan. Namun, negara ini masih menghadapi tingkat deforestasi yang sangat tinggi, yang berkontribusi pada perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Hal ini menegaskan pentingnya praktik pengelolaan hutan berkelanjutan dan penegakan peraturan lingkungan yang lebih ketat.

Pencemaran laut adalah masalah kritis lainnya, dengan perkiraan 9 juta ton sampah dibuang ke laut di sekitar Bali. Jumlah polusi yang mengejutkan ini mengancam ekosistem laut dan mata pencaharian masyarakat pesisir. Sebagai respons, inisiatif seperti program "bye plastic bags" telah muncul, bertujuan untuk mengurangi limbah plastik dan mempromosikan praktik yang lebih berkelanjutan.

Untuk memerangi tantangan lingkungan ini, berbagai pendekatan sedang diterapkan:

1. Keterlibatan masyarakat: Kelompok-kelompok lokal aktif berpartisipasi dalam upaya pembersihan sungai dan meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan.

2. Pengelolaan limbah berkelanjutan: Ada tempat penampungan yang terfokuskan pada pembuangan limbah medis dan plastik yang tepat untuk mencegah pencemaran aliran air dan laut.

3. Upaya reboisasi: Meskipun deforestasi terus berlanjut, ada inisiatif untuk menanam kembali pohon dan melindungi hutan yang ada.

4. Pendidikan dan kesadaran: Program-program sedang dikembangkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan dan praktik berkelanjutan.

5. Perubahan kebijakan: Dibutuhkan kebijakan lingkungan yang lebih kuat dan penegakan peraturan yang lebih baik untuk melindungi sumber daya alam.

Dengan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan ekonomi ini, masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia menunjukkan ketahanan alam dan masyarakat manusia. Melalui upaya berkelanjutan dan kolaborasi, adalah mungkin untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan bekerja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun