Mohon tunggu...
Dihar Dakir
Dihar Dakir Mohon Tunggu... -

Lulusan S1 Sastra Inggris dari salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Pernah berkarir sebagai wartawan di salah media cetak nasional, pernah menjadi konsultan PR/media, dan saat ini bekerja sebagai manajer PR di perusahaan properti.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Klasik, Namun Tak Penah Beres

23 Desember 2014   16:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi antar wilayah di Indonesia masih timpang. Hampir 60% pertumbuhan ekonomi nasional dalam satu dekade terakhir disumbangkan oleh Pulau Jawa. Kontribusi wilayah lain masih sangat rendah jika dikalkulasi secara prosentase. Ekonomi yang terkonsentrasi di satu wilayah sungguh tidak sehat karena menyalahi asas keadilan dan menyimpang dari tujuan pembangunan nasional, yakni menyehjaterakan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Ekonomi yang bertumpu pada satu daerah sungguh akan memicu instabilitas.

Langkah pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur di daerah sudah tepat, bukan hanya untuk memeratakan infrastuktur nasional yang masih terkonsetrasi di Pulau Jawa dengan porsi sekitar 55%, tetapi juga demi meratakan penyebaran penduduk. Sekitar 140 juta dari 240 juta atau 60% penduduk Indonesia kini tinggal di Pulau Jawa yang luasnya hanya 6% dari totoal luas Nusantara.

Setelah pembenahan infrastruktur di daerah rampung, saatnya pemerintah mulai mengambil langkah untuk mengembangkan potensi masing – masing daerah. Seperti Bengkulu, salah satu provinsi yang tertinggal dalam segala bidang harus didorng untuk mengembangkan perkebunan, peternakan, perikan, dan pengolahan hasil hutan. Begitu pula dengan Indonesia bagian timur yang harus didorong untuk mengembangkan industri pariwisata, perikanan, peternakan, dan pengolahan hasil tambang dll.

Namun, yang perlu juga diperhatikan adalah pemerintah dan masyarakat daerah juga harus bisa mengembangkan potensi sumber daya manusianya, sehingga nantinya bisa berjalan sendiri tanpa bantuan dari pusat. Pasalnya, jika SDM-nya tidak siap, akan sia-sia pembambanguan tersebut, akibatnya perekonomian di daerah tertinggal tersebut juga akan stagnant.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun