Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Membunuh" Sekularisme (Tulisan ke 137)

31 Oktober 2024   21:36 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam menyatakan bahwa segala sesuatunya itu telah tertulis di Lauh Mahfudz, 50 ribu tahun sebelum segala sesuatunya tercipta.

Tulisan yang lengkap, detail, menyeluruh dan tidak berubah sama sekali sejak pertama kali ditulis.

Tulisan kehendak Tuhan Semesta Alam di lauh mahfudz adalah berpola ruang berisi persilangan garis yang saling berhubungan. Ditulis secara lengkap, detail, menyeluruh hingga tak ada celah bagi mahluk Nya memilih jalan lain, hingga kita katakan bahwa perjalanan hidup kita adalah perjalanan SEJARAH.

Pola ruang kehendak Tuhan Semesta Alam yang berisi persilangan garis, memungkinkan bagi kita untuk membentuk pola pola kecil di dalam ruang tersebut yang melahirkan keberagaman pola.

Disitulah mengapa Tuhan Semesta Alam memberikan petunjuk melalui wahyu dan hikmah tentang bagaimana seharusnya manusia membentuk pola yang sesuai dengan pola petunjuk yang diberikan.

"Membunuh" sekularisme menurut Islam bukan berarti menentang keberagaman pandangan, tetapi lebih pada menegaskan bahwa nilai-nilai agama perlu diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, menjadikan agama sebagai panduan universal untuk kesejahteraan dan kedamaian hidup umat manusia.

Tidak ada sekularisme dalam ajaran Islam sebab apapun kesimpulan pemikiran manusia tentang dunia ini hanyalah potongan SEJARAH atas apa yang telah tertulis di Lauh Mahfudz.

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun