Meskipun akal memiliki tempat penting dalam ajaran Islam, akal memiliki keterbatasan bahkan tentang kesimpulan yang diperoleh akal itu sendiri ketika akal tidak mampu menemukan batas atas sesuatu.
Dalam konsep pemahaman ajaran Islam yang menngunakan analogi kubus bangunan Ka'bah, Akal belum menemukan adanya batas alam semesta. Padahal secara logika, sesuatu apapun dapat kita "akali" atau kita kenali, jika sesuatu tersebut memiliki batas.
Alam Semesta dapat kita tinjau dan kita "akali" keberadaannya sebab memiliki batas bentuk. Jika mata kita diletakkan pada lautan yang dalam tanpa cahaya, kita tidak dapat menemukan apapun. Sama seperti ketika mata kita di letakkan pada cahaya yang terang benderang, kita tak dapat melihat apapun sebab tak ada batas yang nampak.
Alam semesta tidak mungkin tidak memiliki batas, sebab tanpa adanya batas tidak akan ada bentuk yang terwujud di alam semesta ini.
Islam mengajarkan kepada kita tentang adanya batas antara wujud Allah dan Mahluk Nya yang dalam konsep pemahaman ajaran Islam, batas terluar alam semesta adalah Arsy'.Â
Alam Semesta ini dapat kita "akali" sebab memiliki batas.
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H