Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Subjektivitas Tuhan (Tulisan ke 117)

12 September 2024   19:23 Diperbarui: 14 September 2024   20:59 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), subjektif berarti sesuatu yang didasarkan pada pandangan atau perasaan sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya.

Tuhan adalah sebuah Subjek yang berada di atas Arsy'. Tunggal, meliputi seluruh semesta, dimana semesta berada di bawah Arsy'.

Seperti ketika mengamati sebuah kubus, kita manusia dan seluruh mahluk berada di dalam kubus tersebut dan Tuhan Semesta alam berada diluar kubus tersebut. Batas terluar kubus tersebut adalah Arsy', batas antara wujud mahluk dan wujud Al Khaliq (pencipta).

Kubus yang diciptakan Tuhan Semesta Alam dengan segala ketentuan yang berlaku didalamnya adalah pikiran subjektif Tuhan Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Dibawah batas Arsy', manusia menempati berbagai macam posisi dan setiap posisi memiliki sudut pandangnya masing masing.

Pencapaian manusia dari masa ke masa adalah subjektif dan dari Nusantara inilah sebuah kebijaksanaan dikemukakan : Gotong Royong.

Gotong Royong memberikan kita kesadaran bahwa kita punya sudut pandang berbeda dan, kita membutuhkan cara pandang pihak lain dalam memahami pola ruang kehidupan yang lebih utuh, walaupun tentu saja ada dasar dasar ketentuan yang tidak dapat kita langar seperti Tauhid dan bahwa segala sesuatunya telah tertulis dalam pola ruang https://www.kompasiana.com/digul/65e19f7a1470936100495df4/teologi-islam-milenial-tulisan-kedua

Sebagai seorang muslim, saya ketahui tidak ada satu kitab suci dimanapun yang memiliki struktur susunan dengan pola geometri unik seperti Al Qur'an https://www.youtube.com/watch?v=qZJuGNoo6i0&t=229s

Subjektivitas pikiran Tuhan Semesta Alam ternyata menciptakan sebuah ruang yang besar yang membuat manusia harus bergotong royong untuk memahaminya dengan satu ketentuan pokok yang tak dapat dibantah : Tuhan Yang Maha Esa

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun