Ketika kita mengalami sesuatu kejadian yang tidak menyenangkan, membuat kita bersedih, maka adalah hal yang menyenangkan ketika kita katakan bahwa demikianlah tulisan Allah atas diri kita sehingga kita dapat ikhlas, bersabar dan tawakkal atas kejadian tersebut.
Lalu ketika sebuah tindak kejahatan dilakukan atas seseorang, Allah memerintahkan kita menghukum orang tersebut atas tindak kejahatan yang dilakukan.
Perintah Allah kepada kita untuk menghukum atau melakukan perlawanan terhadap sebuah tindak kejahatan, kemudian Allah akan memberikan pahala kepada kita jika kita melaksanakan perintah tersebut, merupakan sebuah pertanda tentang adanya jalan untuk melakukan atau tidak melakukan perintah tersebut.
Demikian juga ketika Allah memerintahkan kepada kita untuk tidak melakukan hal hal yang dilarang, merupakan sebuah pertanda tentang adanya jalan untuk melakukan atau tidak melakukan perintah tersebut. Jika kita melanggar larangan tersebut, kita mendapatkan dosa.
Lalu terbentuklah sebuah pemahaman bahwa takdir Allah adalah sebuah ruang yang berisi persilangan garis yang berhubungan, membentuk ruang gerak bagi kehidupan. Dasar hukumnya :
https://www.kompasiana.com/digul/65e19f7a1470936100495df4/teologi-islam-milenial-tulisan-kedua
Lalu apa sebenarnya tujuan saya menulis ini? bukankah lebih nyaman dan menyenangkan ketika kita nyatakan bahwa seluruh posisi hidup kita adalah ketentuan untuk kita yang tidak dapat diubah? sehingga tak ada kesedihan dan kekecewaan atas apa yang terjadi?
Tujuan tulisan saya adalah ingin menempatkan pemahaman tentang takdir Allah pada pola yang sesungguhnya yang analoginya adalah struktur geometri bangunan Ka'bah.
Sabar, ikhlas, tawakkal, doa, ikhtiar bukanlah sebuah titik yang harus kita terima untuk dilakukan, melainkan sebuah keadaan yang harus diperjuangkan untuk kita jalani dan itulah mengapa perbuatan untuk sabar, ikhlas, tawakkal, syukur, doa dan ikhtiar adalah perbuatan yang mendapatkan pahala dari Allah.
Jika berkenan, ini Youtube channel saya : https://www.youtube.com/@eyvanthecube1755/featured (ada 28 video)
Mengapa perlu memahami konsep ini? agar memahami bahwa takdir Allah itu menyenangkan dalam makna yang sesungguhnya. Agar tak ada lagi orang secerdas pa Anies Baswedan menyatakan bahwa inilah takdir Allah yang sudah tertulis untuknya (menit 6:40) https://www.youtube.com/watch?v=o8A5i7mhXXc
Jika memang kalah katakan kalah sebab memang belum mampu mengikuti segala kegilaan sistem yang ada. Panjang umur perjuangan.
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H