Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Black Hole (Tulisan ke 84)

18 April 2024   15:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   18:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan sebuah konsep akan menemukan realita yang harus mampu dijawab oleh konsep tersebut secara baik dan benar menurut konsep tersebut, walaupun jawabannya terkesan spekulatif, sebab belum terbukti secara empiris, namun masih bisa dianggap logis.

Dalam konsep semesta yang saya pahami berdasarkan informasi dari Al Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam, bahwa yang pertama kali diciptakan adalah Arsy, Air dan Lauh Mahfudz. Dari sini kita bisa lihat bahwa sebelum wujud Semesta itu ada, sudah ada Arsy' (batas antara wujud Allah dan mahluk), Air sebagai sumber kehidupan, dan Lauh Mahfudz sebagai kitab catatan kehendak Allah yang menjadi panduan bagi gerak alam semesta, dimana isi catatan kehendak Allah di dalam Lauh Mahfudz ditulis oleh Al Qalam (pena).

Disini kita sudah dapat melihat bahwa ruang dan waktu itu sudah ada sebelum adanya "Big Bang" (tulisan ke 83 )- tentang konsep waktu ada di tulisan ke 75, tentang Arsy' ada di tulisan ke 20)

Ketika semesta mengembang lalu ada bagian semesta yang mengecil tidakkah kita sadari bahwa ketika sesuatu mengembang lalu ada bagian yang mengecil (black hole), bukankah itu menandakan bahwa ada batas yang  menghalangi perkembangan semesta yang telah mencapai batasnya, lalu tekanan energinyanya berbalik sebab batasnya lebih kuat dari yang berimbas hingga ada bagian yang mengecil?. Semua itu terjadi sebab semesta memiliki batas, jika tidak ada batas,selain tidak akan terjadi adanya bagian yang mengembang dan mengecil, semesta takkan pernah mewujud sebab tanpa adanya batas, materi tidak pernah bisa mewujud walau dalam tingkat partikel sekalipun.

Alam Semesta ini bergerak  mengikuti konsep yang sudah ditulis Al Qalam. Peristiwa mengembang dan mengecilnya beberapa bagian semesta, menciptakan "tarikan nafas" bagi kehidupan semesta, seperti gelombang lautan ada bagian lautan yang naik, ada bagian yang turun.

Wallahu'alam 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun