Ketika Rasulullah Muhammad  sudah mampu mencapai titik NUN tersebut, lalu apalagi yang hendak dijadikan sebuah prestasi dalam "menguasai semesta?" : Gotong Royong, menatap keatas, menatap semesta yang luas, melihat lintasan jalan di langit, memahami cahaya, menaklukkan semesta lewat Isra' dan Mi'raj.
Tak berkutat bahwa kau seorang Arya, Yahudi atau Arab dan merendahkan orang lain atas sesuatu yang tidak pernah kita minta sama sekali : muncul dalam sebuah koordinat. Sebab pemikiran tersebut pun adalah pemikiran yang dibenci Iblis. Pikiran yang mempercepat kiamat, mempercepat Iblis untuk dihukum di neraka. Konsep pemikiran yang membuat manusia gagal memfungsikan dirinya sebagai Khalifah. Kegagalan sebuah generasi yang akan dilaknati seluruh mahluk, bahkan Iblis sekalipun.
Dahulu sains dituntun oleh filsafat. Sekarang Filsafat terseret sains.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H