Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teologi Islam Milenial, Berserah Diri (Tulisan Kedua Puluh Delapan)

14 Maret 2024   22:22 Diperbarui: 14 Maret 2024   22:27 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berserah Diri.

Dalam konsep Teologi Islam Milenial yang pembentukan kesadarannya lahir dari kesimpulan bahwa kehendak Allah yang ditulis Al Qalam di Lauh Mahfudz memiliki pola khusus yang dianalogikan sebagai pola struktur bangunan Ka'bah yang berisi persilangan garis yang saling berhubungan yang membentuk ruang gerak kehidupan kita. Maka kita menyadari begitu banyak kemungkinan yang akan kita hadapi.

Allah tidak membiarkan kita tersiksa atas segala benturan yang kita hadapi, sebab sebagaimana janji Allah ketika Adam turun dari surga ke Bumi, bahwa Allah akan memberikan petunjuk Nya agar manusia tidak Khawatir dan bersedih hati yang dapat kita simpulkan bahwa petunjuk yang diturunkan merupakan alat bantu bersikap dalam menghadapi segala tantangan.

Alat bantu bersikap yang diberikan Allah kepada kita berupa sabar, ikhlas, tawakal, ihsan, berdoa sambil  berusaha, dsb  merupakan alat bantu yang tidak dapat diperoleh lewat logika subjektif manusia jika manusia tidak menerima adanya kehidupan setelah kematian.

Ketika kita pahami kehendak Allah atas hidup kita, diberikan juga petunjuk dan alat bantu bersikap dan semua hal tersebut telah kita coba lakukan dengan baik, maka berserah dirilah kepada Allah, sebab begitu kita menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah, algoritma system kehendak Allah akan memberikan kelapangan hati untuk tidak khawatir dan bersedih hati.

Wallahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun