Bismillahirrahmanirrahim
Alat Bantu Teologi Islam Milenial
Pola geometri Ka'bah dapat dijadikan jalan pembuka pemahaman atas takdir Allah dengan alasan:
1. Pola susunan Al Qur'an yang unik.
Al Qur'an memiliki nama yang beragam, menunjukkan adanya banyak perspektif / sudut pandang yang dapat kita lihat atas sebuah kitab yang pada kenyataannya memang merupakan kitab yang membentuk sebuah pola ruang, sebab hanya sesuatu yang berpola ruang lah, kita akan mendapati banyak perspektif atas hal tersebut.
Pola susunan Al Qur'an ini merupakan sebuah rekaman pola gerak dalam ritual ibadah Thawaf, yaitu ibadah mengelilingi bangunan Ka'bah. Sebuah ritual berkeliling Ka'bah yang di mulai dari Hajar Aswad, Multazam, Pintu, Hijir Ismail , Rukun Irak, Rukun Yaman dan kembali ke titik mula perjalanan yaitu Hajar Aswad dan ini diulang sebanyak 7 kali sebagaimana Allah menyatakan bahwa Al qur'an merupakan 7 ayat yang diulang -- ulang.
Pola gerak melingkar ini bila kita runtut dan kita ucapkan dengan kata -- kata merupakan sebuah gerak yang terputus -- putus karena bagian Ka'bah yang kita lewati dalam satu lingkaran Thawaf adalah bagian yang berbeda -- beda dan gerakan inipun berulang -- ulang sebanyak 7 kali.
Sebagai contoh, marilah kita amati tema yang terdapat dalam surat Al Baqarah.
1.Tiga Golongan Manusia dalam menghadapi Al-Qur'an (1- 20)
2.Keesaan dan kekuasaan Allah SWT. (21-39)
3.Peringatan Allah SWT. kepada Bani Israil (40-141)
4.Ka'bah adalah kiblat bagi seluruh umat Islam (142-214)
5.Beberapa Hukum Syariat (215-252)
6.Tentang Rasul-Rasul dan kekuasaan Allah SWT. (253-260)
7.Cara-cara menggunakan harta dan hukum-hukumnya (261- 286)
Tampak oleh kita, ada "ketidakteraturan" susunan tema dalam satu surat. Sebuah pola "patah patah" atas tema yang dipaparkan di dalam Al Qur'an di dalam satu surat, menggambarkan sebuah gerak yang berpola melingkar atau mengitari sesuatu, yang menggambarkan perpindahan dari satu tampilan kepada tampilan yang lain.
Gerak tema dalam Al Qur'an ini mirip seperti gerak orang yang sedang berthawaf, yaitu gerak mengelilingi Ka'bah. Berjalan dari satu bidang kebidang lainnya, yang dipisahkan oleh rukun / tiang.
Setiap tema pembahasan pun, ternyata memiliki pola melingkar yang kemudian disebut sebagai "struktur cincin Al Qur'an"
2. Dasar Hukum kedua : KA'BAHÂ
Â
 Keterangan tentang Ka'bah dapat kita temukan dalam beberapa ayat di dalam Al Qur'an :
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadat manusia, ialah Baitullah yang di Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." - Ali Imran: 96
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini. - Quraish : 3
QS. Al-Baqarah Ayat 150 : Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu, agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk.
Dari rangkaian ayat ayat Al Qur'an yang berkenaan tentang ka'bah, Surat Al Baqarah ayat 150, cukup menarik perhatian karena ada kalimat: ..." agar tidak ada alasan / Hujjah / argumentasi bagi manusia (untuk menentang mu).
Suatu hal yang menarik perhatian, bahwa sebuah bentuk bangunan dapat dijadikan dasar berargumentasi / berhujjah yang membuat kita ingin lebih dalam lagi menyelidiki hal ini.
Sebuah bangunan yang menyimpan rahasia petunjuk yang mampu memberikan pemahaman kepada manusia dari segala macam penderitaan hidup di muka bumi.
3. Dasar hukum ketiga: HADITS RASULULLAH MUHAMMAD TENTANG PERSILANGAN GARIS SEBAGAI BENTUK SEDERHANA DARI KEHENDAK ALLAH.
Dari Abdullah (bin Mas'ud) radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya (persegi yang digambar Nabi).Â
Dan beliau bersabda, "Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah angan-angannya (cita cita nya). Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini.Â
Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan." (HR. Bukhari hadist no. 5938; al-Tirmizi, hadist no. 2378; Ibn Majah, hadist no. 4221; Ahmad, hadist no. 3470, 3928 dan 4205; al-Darimi,hadist no. 2613).
Visualisasi sederhana dari pola yang digambarkan Rasulullah Muhammad  adalah sebagai berikut:
Pola persilangan garis yang digambarkan Rasulullah Muhammad , menggambarkan suatu persilangan garis dimana terlihat bahwa takdir Allah berisi pilihan pilihan jalan, bukan sebuah garis tunggal yang baku.
Dari pengamatan yang dilakukan berdasarkan ayat ayat Al Qur'an tentang bangunan Ka'bah, struktur penulisan Al Qur'an dan Hadits Rasulullah Muhammad , dapat kita simpulkan bahwa takdir Allah berpola seperti pola bangunan Ka'bah.
Mengapa Allah memberikan petunjuk  tentang kehendak Nya dalam "pola geometri" ? mari kita lihat hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan tentang bagaimana posisi ilmu geometri dalam kehidupan manusia.
4. Dasar hukum keempat :GEOMETRI ADALAH "INNATE"
Kemampuan geometri setiap manusia disimpulkan sudah ada sejak lahir. Artinya, kemampuan ini bersifat alamiah. Kesimpulan ini didapat dilakukan penelitian terhadap suku Mundurucu, Amazon, Amerika Tengah. Kepada mereka, diberikan sejumlah pertanyaan mengenai garis, titik, dan sudut. Soal yang sama juga diberikan kepada sejumlah anak-anak sekolah di Perancis dan Amerika Serikat.
Jawaban yang diberikan oleh suku Mundurucu sama akuratnya dengan jawaban yang diberikan oleh respoden di Perancis dan Amerika Serikat. Mereka sepertinya memiliki intuisi tentang garis dan bentuk-bentuk geometri tanpa pernah melalui pendidikan formal atau pernah menggunakan bahasa-bahasa geometri.
SUMBER : https://www.bbc.com/news/science-environment-13469925
Informasi di atas merupakan sebuah fakta yang mengarah kita pada kesimpulan bahwa pola pemikiran geometri ada di dalam diri setiap manusia tanpa terkecuali atau dengan kata lain bahwa "software" pola geometri sudah ada dalam diri manusia (innate).
Suatu fakta yang cukup membuka wawasan baru tentang bagaimana ternyata bentuk pemikiran Tuhan ternyata dapat divisualisasikan / dianalogikan dalam bentuk bangun geometri yang dalam hal ini Al Qur'an dianalogikan dalam bentuk bangunan Ka'bah.
Apakah ini berarti Tuhan itu terbatas sebab pola bentuk pemikiran Tuhan atas semesta ini ternyata terbatas?
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan batasan yang dinamakan Arsy' agar manusia dapat memahami  apa yang terjadi atas hidupnya. Sebab tanpa adanya batas, manusia tidak akan memahami apapun.
Catatan: harap selalu ikuti urutan tulisan yang saya tulis.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H