Mohon tunggu...
Desi Gustiani Suhandi
Desi Gustiani Suhandi Mohon Tunggu... Akuntan - -d.

-d.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyawa yang Hilang dari Rumah

5 Januari 2018   07:55 Diperbarui: 15 Januari 2018   07:09 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampak jelas angin menyapa hijau pepohonan

Desir pasir dan nyanyian ombak pun ikut menyambut

Hari ini matahari muncul lebih muram 

Didampingi kesejukan udara yang menyentuh tubuh

Langit sepertinya mengerti dan menyembunyikan kecerahannya

Semesta saat ini sedang menguji Rumah

Menarik ulur waktu yang telah lalu menjadi ada kembali

Mendongkrak berbagai rasa yang berbelit dalam jiwa

Kalau saja rasa berdamai dalam Rumah ini sama seperti siklus semesta 

yang tetap berada pada porosnya 

Tak goyah akan isu dan tak retak akan lalat yang bertebaran

Mungkin kedamaian bisa diciptakan 

Mempertahankan perjuangan dan melestarikan budaya

Akankah kau lihat kembali aneka ragam bentuk yang ada di hari ini?

Pada beberapa tahun yang akan datang?

Ingatlah selalu tanda tanya itu dan kita lihat nanti 

Akahkah Rumah menjadi rindu yang selalu menggugah kau ingin pulang

Atau menjadi tempat yang sudah tak kau kenali lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun