penulis yang sudah 'naik daun', atau penulis yang sudah popular. Yang jam terbangnya banyak dan sudah mendarat ke mana-mana dengan karya-karya yang dituliskan.Â
Hai, kompasianer! Kebetulan nih, saya ingin berbagi tips sukses menulis di kompasiana. Aslinya, yang pantas menulis seperti ini ialahSebut saja Tere Liye, penulis buku terkenal di bidang novel. Sapardi Djoko Damono (Almarhum), penulis buku terkenal di bidang puisi. Dan masih banyak contoh yang lainnya dan tidak saya sebutkan satu per satu. Hanya saja, beliau-beliau adalah penulis yang terkenal di dunia perbukuan.Â
Namun, secara garis besar beliau-beliau sudah termasuk bagian dari penulis-penulis yang sukses mengembangkan tulisannya. Ada sebagian dari karya mereka telah dijadikan film layar lebar. Keren, bukan? Nah, di sini saya juga sebagai penulis pemula, yang mencoba untuk mengembangkan keterampilan menulis yang saya miliki.Â
Memang saya belum sampai memiliki level terkenal seperti halnya penulis ternama yang saya sebutkan di atas, namun dengan upaya ini rasa optimis yang saya miliki menggugah semangatku dalam menyampaikan karya tulis yang barangkali dengan hal ini dapat diambil manfaatnya. Termasuk tulisan-tulisan saya yang disesuaikan dengan keperluan pembaca secara tepat.Â
Di sini saya membuat tujuh tips yang diharapkan bisa menjadi bagian penting bagi pembaca dan khalayak umum penulis di kompasiana. Syukur-syukur bisa mendorong pembaca agar termotivasi menjadi penulis yang mempunyai bakat dan keterampilan mumpuni dan selalu mengembangkan tulisannya. Oke, inilah tujuh tips yang saya rangkum:
1. Daftar Akun Kompasiana
Seperti pada umumnya, di dalam aplikasi handphone maupun software laptop rata-rata menggunakan akun untuk dapat mengaksesnya. Sebagaimana akun Google yang menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika menggunakan handphone android untuk menjelajahi fungsinya. Jika tidak demikian, bisa jadi handphone tidak dapat digunakan dengan lancar.
Begitu juga dengan fungsi akun kompasiana, untuk menggunakan fitur dan menjalankan fitur di dalamnya harus mempunyai akun kompasiana. Jika belum punya, solusinya ya daftar dahulu. Ingin bisa memiliki konten yang menarik dan diminati banyak pembaca, kan? Makanya itu, daftar dahulu untuk menikmati layanannya. Mudah, kok! Apalagi tersedia fitur premium untuk mendukung tatanan tulisanmu menjadi lebih keren.
2. Memenuhi Peraturan dan Persyaratan Kompasiana
Sebelum melangkah lebih jauh tentang pengembangan literasi di situs kompasiana, pastikan terlebih dahulu penulis memenuhi syarat apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan tulisannya. Mulai dari batasan-batasan manakah peraturan yang harus diperhatikan oleh penulis. Karena jika tidak demikian, untuk meraih monetisasi dari buah hasil karya yang ditulis menjadi sulit karena penulis tidak memperhatikan peraturannya.Â
Misalnya, konten yang ditulis memuat pelanggaran SARA, sudah jelas hal itu dilarang sehingga penulis mendapat buah yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Masih mending mungkin untuk orang lain hanya sebagai pembaca yang hanya sekedar membaca, belum lagi misalnya konten yang melanggar peraturan tersebut disebarkan orang lain dan penulis dikenakan sanksi, jadi ribet semua, kan? Semoga tidak demikian.
Jadi, kembali lagi ke pembahasan semula, yaitu tentang peraturan dan persyaratan di kompasiana, jika monetisasi dapat diraih dengan cara menyediakan konten atau tulisan yang baik dan bisa masuk kategori popular karena yang membaca dan merespon karyanya cukup banyak, maka itulah salah satu caranya. Dengan mengembangkan berbagai trik yang dimiliki, pemilihan konteks yang diminati oleh publik, dan promosi yang maksimal menjadi bagian dari upaya dalam meraih apa yang menjadi tujuannya.
3. Membaca Tulisan Orang Lain
Salah satu kendala bagi penulis yaitu adanya rasa malas membaca. Perlu diketahui, jika alasannya hanya malas membaca karya dari orang lain, maka itu adalah kekurangan pada diri penulis yang perlu diperbaiki.Â
Mengapa? Karena jika penulis hanya mengandalkan karyanya agar dibaca orang lain, maka apa jadinya ketika orang lain juga menunggu karyanya agar kita baca? Sedangkan keduanya saling malas dalam membaca. Jadi saling menolak, kan? Nah, maka dari itu membaca menjadi sangat penting ketika kita mau merenungi. Selain untuk menjalankan roda keilmuan, membaca juga merupakan perintah Allah untuk memahami ilmu-ilmu yang Allah berikan kepada manusia.Â
Masih ingat, kan kata "iqra" yang menjadi bagian dari ayat Al-Qur'an? Iya, artinya adalah "bacalah". Sebuah ilmu yang memiliki makna yang dalam. Itulah yang menjadi dasar bahwa membaca sangatlah penting, namun juga butuh dilandasi dengan ilmu untuk memilah mana yang pantas untuk dibaca.
4. Menyediakan Konten yang Trending atau Popular
Konten yang trending biasanya berkaitan dengan peristiwa atau berita yang ramai diperbincangkan. Hal ini bisa menjadi peluang bagi penulis untuk mengekspresikan tulisannya melalui peristiwa yang terjadi. Dalam hal ini, tidak semua peristiwa yang trending dapat ditulis dan dimuat di media sosial. Karena, itu kaitannya dengan tentang apa isi peristiwa tersebut. Selagi tidak melanggar peraturan maka tidak menjadi masalah.Â
Namun ketika peristiwa itu dinilai melanggar peraturan dunia kepenulisan, atau biasanya disebut sebagai kode etik kepenulisan, maka jangan dilakukan. Karena jika dilakukan hanya akan menimbulkan kerugian bagi pembaca maupun penulis seperti halnya yang ada di poin kedua sebelumnya.
5. Menyediakan Konten yang BaikÂ
Tidak jauh beda dengan poin di atas, konten yang baik merupakan cerminan seorang penulis. Sejauh mana penulis menuliskan karyanya menjadi sesuatu yang dicari-cari oleh para pembaca dan para pencari informasi. Maka dari itu, jika karya tulis yang dihasilkan seseorang itu baik, maka secara tidak langsung pembaca beranggapan bahwa penulis yang membuat tulisan itu memiliki kriteria yang baik pula. Berbeda dengan karya yang isinya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada tujuan yang jelas dan baik di dalamnya, maka hal itu akan sia-sia dan hanya menjadikan tulisannya sebagai susunan kata yang tidak dapat diambil manfaatnya. Jadi, tulisan yang baik adalah salah satu kesuksesan seorang penulis yang menyampaikan karya tulisnya kepada para pembaca dengan kewibawaannya.
6. Memberikan Follow atau Respons
Kendala berikutnya bagi penulis yaitu malas untuk mendukung (follow) penulis yang lain. Entah itu dari faktor ketidaksukaan terhadap karyanya atau memang malas untuk mendukung orang lain karena lebih mementingkan diri sendiri untuk bisa suskes. Memang terkadang perlu memaklumi, karena penulis yang baik akan memilah mana tulisan yang terkesan baik untuk dibaca dan direspons, dan mana penulis yang layak untuk didukung (follow) agar karyanya semakin berkembang. Dan pastinya, masing-masing penulis memiliki kriteria yang berbeda-beda untuk mengambil langkah itu semua.
Sukses tidaknya seseorang yang mutlak tidak lain hanyalah kehendak dari Tuhan Yang Maka Kuasa. Jika Tuhan tidak menghendaki, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat meraihnya. Meskipun dengan usaha keras yang berkali-kali dilakukan. Walaupun kehendak Tuhan, untuk meraih itu semua juga tetap membutuhkan usaha, walaupun tidak menjamin itu semua tercapai, namun usaha adalah jalan yang memang butuh dilalui, dan terkait hasil biar Tuhan yang menentukan.Â
Lalu apa kaitannya dengan konteks utama di atas? Begini, manusia adalah makhluk sosial, yang segala urusannya kebanyakan membutuhkan orang lain untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. Sama halnya dengan pembahasan di atas, jika kita mau berbagi dengan penulis yang lain, dalam artian mendukung konten yang ditulis oleh orang lain (follow), dengan catatan konten yang baik, bukan tidak mungkin dengan cara seperti itu Tuhan membuka rezeki-Nya melalui berbagai cara, karena buah dari upaya berbagi kebaikan bersama dalam konten tersebut. Walaupun terkadang tidak secara langsung diberikan hasil yang memuasakan, akan tetapi semua pasti ada waktunya sendiri. Entah bertahap atau Tuhan ada rencana lain untuk menunjukkan kuasa-Nya atas rezeki yang akan diberikan. Sebagaimana suksesnya seorang penulis yang menulis dengan karya tulisnya sehingga mendapatkan apresiasi positif oleh para pembaca dan pihak penyedia layanan di kompasiana.Â
Mungkin ada penulis yang tidak bergantian dalam memberikan apresiasi maupun dukungan, namun hal itu tidak menjadi masalah bagi penulis yang mempunyai prinsip berbagi di dalam dirinya. Tuhan lebih memperhatikan penulis yang menyampaikan kebaikan, walau orang menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak dipentingkan.
7. Berusaha dan Berdoa
Deretan langkah diperlukan dalam meraih apa yang diinginkan. Tidak cukup dengan kekuatan otot yang bergelombang, tidak cukup dengan tingginya kepintaran, tidak cukup dengan banyaknya pertemanan dan juga ilmu-ilmu yang hanya menjadi titipan. Namun, semua tidaklah mempunyai makna jika tanpa adanya doa. Kesuksesan seorang penulis tidak didasari dengan mewahnya peralatan tulis, tidak didasari dengan hafalan tata bahasa yang logis dan sesuai dengan pedoman untuk menulis. Namun, kesuksesan seorang penulis didasari dengan kepercayaannya terhadap Dzat yang Memberi nikmat hidup yang berlapis-lapis. Yang mendorongnya untuk menjelajahi indahnya berbagi inspirasi melalui huruf per huruf, kata per kata yang menjadi tumpukkan tulisan sehingga membentuk makna yang baik untuk dicerna pembaca.
Butuhlah kiranya adanya usaha dan doa sebagai sandaran penguat atas apa yang menjadi tujuan. Layaknya tujuan mulia pedagang terhadap dagangannya, petani terhadap pertaniannya, dan penulis terhadap tulisannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H