Mohon tunggu...
Kaf Hak
Kaf Hak Mohon Tunggu... Guru - Kompasianer Bojonegoro

Seorang penulis, organisator, motivator, dan youtuber. Urgensi sebuah tulisan yaitu ketika memiliki makna yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Merangkai Doa

2 Januari 2021   08:40 Diperbarui: 5 Januari 2021   17:11 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merangkai Doa

Oleh: Kaf Hak

Tangan menengadah ke arah langit yang membentang

Karena tahu, ikhitar saja tak cukup membendung rintangan kehidupan

Mengharapkan tujuan, harapan, dan keperluan yang terkadang menjadi bagian dari sebuah permintaan

Coba simak dengan serius tulisan satu kalimat setelah ini, untuk direnungi dan juga sebagai introspeksi

"Mengapa doa yang sungguh-sungguh baru dihadirkan ketika ada keperluan saja, dihadirkan ketika datang sebuah cobaan maupun musibah menimpa? Mengapa tidak sesegera mungkin? Padahal setiap saat memerlukannya."

Itulah mengapa, sebagian orang melewatkan waktu yang berperan penting.

Membuka dengan bersuci, menghadap dengan khusyuk

Melantunkan kata maupun lafaz doa, pasrah dengan hasilnya

Rangkaian doa dalam sebuah tatanan yang membangun spiritual.

Rangkaian lafaz menandakan itu adalah sebuah doa yang disampaikan

Menyelaraskan ucapan dan hati yang saling mengiringi, saling menggabungkan tujuan, dan saling memantapkan usaha dalam bingkai doa yang dipanjatkan

Manusia yang berupaya, Allah yang mengatur dan menentukannya

Janganlah menyalahkan-Nya, saat-saat di mana doa belum terwujud dan tak kasatmata.

Tengoklah di sana! Betapa banyaknya orang-orang yang menemukan titik keberkahan-Nya

Ilmu-ilmu yang ditanam sejak awal mula, dan selalu disandarkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga menjadikannya termasuk sebagai orang-orang yang beruntung

Merasakan indahnya sebagai orang yang mengerti bahwa Allah memberikan kasih sayang yang tiada tara. Tak ada yang dapat menakar itu semua dengan yang lain.

Bojonegoro, 28 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun