Mohon tunggu...
Laju Peduli
Laju Peduli Mohon Tunggu... Lainnya - Organisasi Nirlaba

Laju Peduli adalah Organisasi Sosial yang lahir dari semangat kepedulian untuk membantu masalah kemanusiaan di Indonesia dan juga di dunia Islam khususnya Palestina.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa itu Dhuafa? Ini Pengertian Dhuafa dan Golongannya Menurut Islam

5 Agustus 2024   19:42 Diperbarui: 5 Agustus 2024   19:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengertian Dhuafa dalam Islam merupakan konsep penting yang berkaitan dengan perhatian terhadap golongan masyarakat yang membutuhkan. Istilah ini merujuk pada mereka yang berada dalam kondisi lemah dan tidak mampu, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai pengertian dhuafa, golongan-golongannya menurut ajaran Islam, dan pentingnya perhatian terhadap mereka.

Pengertian Dhuafa

Dalam konteks Islam, dhuafa () berarti orang-orang yang berada dalam keadaan lemah, baik dari segi materi maupun kondisi sosial. Istilah ini mencakup berbagai kategori individu yang memerlukan bantuan dan perhatian khusus dari masyarakat. Dhuafa sering diartikan sebagai orang-orang miskin, yatim piatu, orang tua yang sudah lanjut usia, dan mereka yang hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan.

Konsep dhuafa dalam Islam menekankan pentingnya kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung. Ajaran Islam memerintahkan umatnya untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada golongan ini sebagai bentuk ibadah dan kepedulian sosial.

Golongan-Golongan Dhuafa Menurut Islam

Islam mengidentifikasi beberapa golongan yang termasuk dalam kategori dhuafa. Berikut adalah penjelasan mengenai golongan-golongan tersebut:

  1. Orang Miskin Orang miskin adalah mereka yang tidak memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
    "Sesungguhnya orang-orang miskin itu adalah mereka yang tidak mampu berdiri dengan sendiri, karena sangat terbatasnya kemampuan mereka." (QS. Al-Baqarah: 273)
    Ayat ini menunjukkan bahwa orang miskin adalah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka secara mandiri dan sangat memerlukan bantuan dari orang lain.

  2. Yatim Piatu Yatim piatu adalah anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka. Dalam Islam, yatim piatu termasuk golongan dhuafa yang memerlukan perhatian khusus. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya merawat dan memberikan perhatian kepada anak yatim. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
    "Aku dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti ini," dan beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
    Hadis ini menunjukkan betapa mulianya merawat anak yatim dalam pandangan Islam.

  3. Orang Tua yang Lanjut Usia Orang tua yang sudah lanjut usia sering kali memerlukan dukungan dan perawatan lebih dari keluarga dan masyarakat. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan anak-anak untuk berbuat baik kepada orang tua mereka, terutama yang sudah lanjut usia. Allah SWT berfirman:
    "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra: 23)
    Ayat ini menegaskan kewajiban anak-anak untuk merawat dan menghormati orang tua, terutama yang sudah lanjut usia.

  4. Penghuni Rumah Kecil dan Tidak Mampu Golongan ini mencakup mereka yang tinggal di tempat tinggal yang sangat sederhana dan tidak layak. Mereka biasanya adalah orang-orang yang tidak memiliki cukup sumber daya untuk memperbaiki atau meningkatkan kondisi tempat tinggal mereka. Islam mengajarkan umatnya untuk memperhatikan dan membantu golongan ini agar mereka dapat hidup dalam kondisi yang lebih baik.

  5. Masyarakat Marginal dan Penyandang Disabilitas Masyarakat marginal dan penyandang disabilitas juga termasuk dalam golongan dhuafa. Mereka sering menghadapi kesulitan tambahan dalam kehidupan sehari-hari dan memerlukan dukungan ekstra dari masyarakat. Islam mengajarkan agar umatnya memberikan bantuan dan perlakuan yang adil kepada mereka.

Pentingnya Perhatian Terhadap Dhuafa

Dalam Islam, perhatian terhadap dhuafa bukan hanya merupakan tindakan sosial, tetapi juga bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Ada beberapa alasan mengapa perhatian terhadap dhuafa sangat penting:

  1. Pahala dan Ridha Allah SWT Memberikan bantuan kepada dhuafa merupakan salah satu bentuk amal jariyah yang mendapatkan pahala dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
    "Seseorang yang tidak memperhatikan hak-hak orang lain, maka Allah tidak akan memperhatikannya." (HR. Muslim)
    Hadis ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap dhuafa merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah.

  2. Menjaga Keharmonisan Sosial Dengan memperhatikan dan membantu dhuafa, masyarakat dapat menjaga keharmonisan sosial dan mengurangi kesenjangan antara golongan yang lebih mampu dan yang kurang mampu.

  3. Membantu Mereka Mencapai Kesejahteraan Bantuan yang diberikan kepada dhuafa dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Ini juga membantu mereka untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan.

  4. Menumbuhkan Rasa Kepedulian dan Empati Dengan memberi perhatian kepada dhuafa, umat Islam dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan empati dalam diri mereka. Ini adalah bagian dari pengembangan karakter dan spiritualitas.

Kesimpulan

Pengertian dhuafa dalam Islam mencakup berbagai golongan masyarakat yang membutuhkan bantuan dan perhatian. Dhuafa termasuk orang miskin, yatim piatu, orang tua lanjut usia, penghuni rumah kecil, dan penyandang disabilitas. Islam mengajarkan umatnya untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada golongan ini sebagai bagian dari ibadah dan kepedulian sosial.

Dengan memahami dan menerapkan ajaran Islam tentang dhuafa, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Melalui tindakan ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup bagi mereka yang membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun