Mohon tunggu...
Laju Peduli
Laju Peduli Mohon Tunggu... Lainnya - Organisasi Nirlaba

Laju Peduli adalah Organisasi Sosial yang lahir dari semangat kepedulian untuk membantu masalah kemanusiaan di Indonesia dan juga di dunia Islam khususnya Palestina.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Itu Anak Yatim? Dan Sampai Kapan Batas Seorang di Sebut Anak Yatim?

5 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 5 Juli 2024   10:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam terminologi Islam, anak yatim adalah seorang anak yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia baligh (pubertas). Kata "yatim" berasal dari bahasa Arab yang berarti "sendirian" atau "terpisah". Dalam konteks ini, anak yatim merujuk pada anak yang terpisah dari ayahnya karena kematian. Kehilangan ayah dipandang signifikan karena ayah biasanya adalah pencari nafkah utama dalam keluarga, dan ketiadaannya membawa konsekuensi besar bagi kesejahteraan dan dukungan moral anak tersebut.

Perhatian Islam Kepada Anak Yatim

Islam menaruh perhatian besar pada perlindungan dan perawatan anak yatim. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang menganjurkan umat Islam untuk memperlakukan anak yatim dengan baik dan memperhatikan kesejahteraan mereka. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah ayat 220, Allah SWT berfirman:

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik." (Al-Baqarah: 220)

Selain itu, dalam Surah Ad-Duha ayat 9, Allah SWT juga berfirman:

"Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang." (Ad-Duha: 9)

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya merawat anak yatim dalam banyak hadisnya. Salah satu hadis terkenal adalah:

"Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini"---kemudian beliau mengisyaratkan dengan merapatkan dua jari beliau." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan betapa dekatnya kedudukan orang yang merawat anak yatim dengan Rasulullah SAW di surga. Hal ini menggambarkan betapa besar pahala dan keutamaan yang didapatkan oleh mereka yang peduli terhadap anak yatim.

Batasan Seseorang Disebut Anak Yatim

Dalam Islam, seseorang disebut yatim selama dia belum mencapai usia baligh. Usia baligh biasanya terjadi sekitar usia 12 hingga 15 tahun, tergantung pada perkembangan fisik dan biologis masing-masing individu. Tanda-tanda baligh pada anak laki-laki biasanya ditandai dengan mimpi basah, sementara pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi pertama. Ketika anak telah mencapai usia baligh, ia tidak lagi disebut sebagai yatim meskipun masih memerlukan perhatian dan dukungan.

Menurut pandangan ulama, setelah mencapai baligh, seorang anak tidak lagi disebut yatim tetapi masih bisa dianggap sebagai "anak yatim piatu" jika ia kehilangan kedua orang tuanya. Meskipun istilah ini tidak digunakan secara resmi dalam teks-teks Islam, konsep tersebut tetap diakui dalam masyarakat sebagai cara untuk menunjukkan bahwa anak tersebut memerlukan dukungan khusus.

Kewajiban Umat Islam Untuk Membantu Anak Yatim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun