Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Demam Keoang, Penyakit yang Mewabah di Sulawesi Tengah

24 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 24 Februari 2023   08:11 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Demam keong adalah penyakit yang bisa disebabkan oleh parasit berupa cacing yang dapat disebarkan oleh siput air tawar dan keong. Penyebaran cacing ini dapat terjadi jika adanya kontak dengan air yang terkontaminasi oleh parasite cacing atau kontang kulit dengan keong yang terkontaminasi parasite cacing tersebut.Kasus demam keong ini sedang mewadah di propinsi Sulawesi Tengah karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI sudah sebanyak 200 orang terjangkit. Penyakit demam keong ini merupakan salah satu penyakit endemic di Propinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Poso dan Sigi. Hal-hal yang harus diketahui tentang demam keong ini, yaitu:

1. Penyakit yang disebabkan oleh parasite dan mematikan kedua setelah penyakit malaria

Penyakit demam keong dalam istilah medis sidebut sebagai schistosomiasis dan banya ditemukan di negara beriklim tropis, antara lain negara-negara di benua Asia dan Afrika. Penyakit demam keong masih dianggap sebagai penyakit tropis yang terbaikan (NTD) meski dampang dari penyakit ini bisa sangat fatal dikarenakan infeksi dari cacing ini dapat bertahan di dalam tubuh hingga bertahun-tahun dan mampu merusak organ tubuh, seperti ginjal, hati, dan kandung kemih.

2. Penyakit dapat menular melalui air yang terkontaminasi oleh parasit cacing

Penyakit demam keong ini dapat menuar melalui air yang sudah terkontaminasi oleh parasit cacing yang dibawa oleh keong atau siput air tawar. Parasit cacing yang dapat menginfeksi dan menyebabkan demam keong adalah cacing dari genus schistosoma, dimana cacing genus ini mempunyai tiga jenis yang paling sering menginfeksi manusia, yaitu: Schistosoma mansoni, S. haematobium, dan S. japonicum. Cacing ini dapat menginfeksi manusia pada saat berbentuk larva. Cara menginfeksi cacing tersebut adalah dengan menembus lapisan kulit saat orang melakukan kontak dengan air yang terkontaminasi larva cacing tersebut. Setelah larva cacing masuk ke dalam tubuh, larva akan berkembang menjadi cacing dewasa. Orang yang di dalam tubuhnya terdapat cacing schistosomiasis dapat mengkontaminasi dan mencemari lingkungan dengan feses dan urine yang mengandung telur parasite cacing tersebut. Habitat dari keong atau siput air tawar ini adalah di sungai, waduk, danau, atau kolam, sehingga andaharus berhati-hati jika berenang, mandi, atau bermain air di tempat-tempat tersebut.

 

Gejala-gejala seseorang mengalami demam keong, antara lain:

Seseorang yang terinfeksi oleh parasite cacing schistosomiasis ini akan mengalami gejala-gejala awal yang bisa terlihat setelah beberapa hari terinfeksi, seperti gatal dan ruam di bagian tubuh. Anda harus lebih waspada jika gejala tersebut berlanjut dalam waktu 30-60 hari diikuti dengan demam, batuk, dan nyeti otot.

Penyakit demam keong ini dapat disembuhkan dengan pemberian obat cacing sesuai anjuran dokter. Apabila dalam jangka waktu lama penyakit ini tidak ditangani/diobati dengan baik , maka akan memberikan efek samping sebagai berikut:

1. Terjadi pembengkakan hati (hepatomegaly)

2. Adanya darah di dalam urine (hematuria)

3. Adanya darah dalam feses (hematochezia)

4. Kesulitan atau rasa nyeri saat buang air kecil (disuria)

5. Menyebabkan terjadinya keguguran pada wanita hamil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun