Stres oksidatif merupakan kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan yang ada di dalam tubuh yang terjadi secara alami. Stres oksidatif dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel dan jaringan di dalam tubuh. Berdasarkan hasi penelitian yang dipublikasikan pada nature.com menyatakan bahwa senyawa kimia dari adanya stress oksidatif dapat melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan juga mencegah terjadinya penyebaran sel kanker melanoma. Akan tetapi stress oksidatif dapat mengancam kesehatan tubuh, diantaranya:
1. Menyebabkan penyakit hipertensi
Infodatin menyatakan bahwa hipertensi atau disebut juga penyakit darah tinggi. merupakan penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.  Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan resiko penyakit pembuluh darah berbahaya. Penyakit hipertensi dapat terjadi ketika enzim oksidase yang bertugas untuk mencegah stres oksidatif tidak berperan dengan baik, sehingga  terjadi peningkatan tekanan pada pembuluh darah.
2. Menyebabkan terjadinya peradangan kronis
Radikal bebas yang terakumulasi berlebihan di dalam tubuh dapat memicu peradangan dan menurunkan sistem imunitas tubuh. Peningkatan radikal bebas juga dapat memicu penyumbatan plak pada jantung dan organ vital lainnya. Peradangan yang terjadi dalam jangka waktu lama dapat berpotensi menyebabkan penyakit diabetes, penyakit kardiovaskuler, dan radang sendi.
3. Menyebabkan penyakit saraf dan penyakit neurodegeneratif
Dilansir dari Alzheimer's Society, stress oksidatif dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sel-sel otak yang dipicu adanya radikal bebas yang menyebabkan kerusakan oksidatif. Kerusakan sel-sel saraf dapat mengakibatkan seseorang menderita demensia, penyakit Alzheimer, sclerosis lateral amiotrofik, sclerosis ganda, dan hilang ingatan.
4. Menyebabkan penyakit stroke
Ketika tubuh tidak dalam keadaan seimbang dikarenakan zat-zat yang didalam tubuh tidak stabil akibat adanya stress oksidatif yang berlebihan, maka tubuh rentan terkena stroke dan cedera otak akibat iskemia. Iskemia merupakan kondisi tubuh dimana aliran darah yang menuju ke organ-organ tubuh tidak cukup dan tidak berjalan dengan lancar, sehingga organ-organ tubuh tersebut kekurangan oksigen. Apabila kondisi ini berlangsung cukup lama, akan mengakibatkan organ tubuh tersebut tidak mampu menjalankan fungsi kerjanya dengan baik bahkan dapat mengalami kerusakan organ yang fatal.
5. Menyebabkan Penuaan Dini
Kadar radikal bebas yang tinggi di dalam tubuh saat mengalami stress oksidatif sangat mempengaruhi kondisi sel-sel di dalam tubuh. Stres oksidatif yang dialami oleh sel-sel tubuh dapat meningkatkan terjadinya penuaan dini.
6. Mengakibatkan gangguan kesuburan pada pria
- Stres oksidatif yang dialami kaum pria dapat mempengaruhi tingkat kesuburan yang mereka miliki, sehingga dapat mengakibatkan kesulitan memperoleh keturunan. Adapaun gangguan kesuburan pria yang disebabkan oleh adanya stress oksidatif antara lain:
- Menurunkan kuantitas sperma yang dihasilkan. Kuantitas sperma dianggap rendah jika kurang dari 15 juta.
- Menurunnya kekuatan atau motilitas sperma, sehingga sperma tidak dapat bergerak mencapai sel telur dengan baik
- Keabnormalan sperma yang mengakibatkan bentuk sperma yang tidak sesuai bentuk normalnya. Hal ini dapat mengakibatkan fleksibilitas sperma saat bergerak menuju sel telur menjadi lebih lambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H