Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Halusinasi Pendengaran (Audiori)

6 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 6 Oktober 2022   19:12 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halusinasi merupakan suatu gangguan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hal-hal yang sebenarnya tidak nyata dan hanya dalam pikiran orang tersebut, dimana sensasi yang dirasakan seolah benar-benar nyata dan riil terjadi. Halusinasi dapat mempengaruhi lima indra manusia. Halusinasi berbeda dengan mimpi yang muncul pada saat kita sedang tidur. Hal ini dikarenakan halusinasi terjadi pada saat kita tersadar. Halusinasi umumnya terjadi disebabkan oleh kondisi Kesehatan mental, penyakit, atau faktor lain. Salah satu jenis halusinasi yang bisa diderita oleh seseorang adalah halusinasi pendengaran (audiotori).

Halusinasi pendengaran (auditori) sangat umum terjadi pada penderita skizofrenia dan gangguan mental seperti bipolar, gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder), depresi berat, dan gangguan pasca trauma (PTSD). Halusinasi pendengaran terjadi Ketika seseorang merasa mendengar suara, seperti suara orang, suara Langkah kaki, atau suara pintu diketuk. Faktor-faktor yang mampu menjadi pemicu terjadinya gangguan halusinasi pendengaran, antara lain:

  • Adanya gangguan mental. Pada penderita skizofrenia, bipolar, gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder), depresi berat, dan gangguan stress pasca trauma halusinasi pendengaran sering terjadi
  • Adanya gangguan pendengaran
  • Adanya gangguan tidur
  • Mengkonsumsi alkohol dan obat terlarang
  • Mengalami migrain
  • Penyakit Alzheimer, Demensia, dan Parkinson
  • Penyakit epilepsi
  • Trauma

Yang dirasakan oleh penderita halusinasi pendengaran saat mengalami halusinasi bisa berbeda-beda satu sama lain. Suara-suara yang bisa muncul pada penderita halusinasi pendengaran antara lain:

  • Suara orang terdekat yang familiar atau bahkan suara orang yang tidak dikenal baik suara orang laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak
  • Suara orang berbisik
  • Suara orang berteriak
  • Suara yang terdengar hanya sekali atau berulang kali

Suara yang didengar oleh penderita halusinasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi penderitanya. Dampak positif bagi penderitanya, halusinasi suara yang didengar bisa menjadi alarm atau pengingat akan hal-hal yang penting dan perlu dilakukan, suara yang didengar dapat memberikan kenyamanan dan dukungan bagi pendengarnya, sehingga membuat pendengarnya dapat lebih memahami emosi yang sedang dialaminya. Halusinasi pendengaran juga memiliki dampak negatif, misalnya menjadikan penderitanya merasa terancam dan tersakiti, karena suara yang terdengar bisa berisi ancaman bagi penderita tersebut. Apabila halusinasi yang diderita oleh seseorang dibiarkan terus-menerus tanpa ada penanganan, maka akan membahayakan penderitanya. Apabila kita merasakan hal-hal tersebut, kita bisa mengantisipasi sejak awal agar kondisi yang dialami tidak menjadi semakin parah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan meminimalkan halusinasi pendengaran, antara lain:

  • Memeriksa suhu tubuh. Salah satu penyebab halusinasi adalah terjadinya deman tinggi dengan suhu di atas 38 derajad Celcius, terutama yang dialami pada anak-anak atau lansia. Apabila mengalami demam, segera memeriksa suhu tubuh dan mengkonsumsi obat penurun demam jika diperlukan serta memperbanyak minum air putih untuk menggantikan elektrolit tubuh yang hilang.
  • Istirahat yang cukup. Seseorang yang kurang istirahat dapat mengalami kelelahan yang sangat tinggi. Kondisi tubuh yang mengalami kelelahan akibat kurang beristirahat dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya halusinasi ringan hingga berat. Lama waktu istirahat rata-rata pada orang dewasa adalah 7 -- 9 jam/sehari. Apabila merasa mengalami halusinasi akibat terlalu kelelaha, segeralah mengatur pola tidur dengan lebih baik dan cukup serta berkualitas. Apabila anda mengalami insomnia pada malam hari, minimalkan istirahat di waktu siang hari agar kualitas tidur di malam hari lebih baik.
  • Mengurangi stress. Seseorang yang mengalami stress berkepanjangan dapat memicu timbulnya halusinasi pendengaran. Apabila mengalami stress berkepanjangan, segeralah melakukan rileksasi untuk menurunkan tingkat stress yang anda alami serta beristirahat dengan cukup dan berkualitas.
  • Melakukan relaksasi. Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi mengalami halusinasi pendengaran adalah dengan rajin melakukan relaksasi untuk meredakan ketegangan otot dan pikiran. Karena ketegangan otot dan pikiran yang terjadi dalam waktu lama dapat memicu stress, sehingga meningkatkan produksi hormon adrenalin.
  • Memperluas pergaulan. Memperluas pergaulan dapat menurunkan tingkat stress seseorang. Pergaulan yang dimaksudkan adalan pergaulan yang baik dan positif dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membuat kita terhindar dari penyebab-penyebab yang dapat meningkatkan stress dan memicu timbulnya halusinasi.
  • Melakukan olahraga dan aktivitas fisik. Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar, sehat, dan rileks. Olahraga yang bisa dilakukan antara lain: (1) berenang, (2) jogging, (3) bersepeda, (4) jalan kaki, (5) dan aktivitas fisik ringan lainnya.
  • Mengalihkan perhatian ke hal-hal positif. Salah satu cara yang dapat meminimalkan terjadinya halusinasi pendengaran adalah dengan mengalihkan perhatian pada saat kita mulai mengalami halusinasi. Pengalihannya bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, seperti melakukan hobi yang disenangi, olahraga, dan lain sebagainya.
  • Memfokuskan pikiran. Pada saat merasa mengalami halusinasi pendengaran, segeralah memfokuskan pikiran untuk mendeteksi apakah yang kita dengar benar-benar nyata atau hanya halusinasi. Pada saat mendengarkan suara-suara tersebut kita harus mempercayai bahwa apa yang didengar dan rasakan tidak nyata dan perlu dihindari, sehingga kita bisa mengatur otak untuk mengendalikan halusinasi.
  • Melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan dan mendiagnosis penyebab halusinasi.

Halusinasi pendengaran bisa timbul akibat adanya gejala penyakit kejiwaan. Untuk itu, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebab mengalami halusinasi pendengaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun