Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gas Air Mata, Perenggut Ratusan Nyawa di Stadion Kanjuruan Kabupaten Malang

5 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 5 Oktober 2022   19:02 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: campusnesia)

Iritasi yang dapat terjadi pada mata, meliputi: timbulnya rasa nyeri pada mata, adanya bleharospasm (dimana kelopak mata berkedip berulang kali), fotofobia (kondisi dimana mata terasa sakit atau tidak nyaman Ketika melihat cahaya yang terang), konjungtivitas (iritasi mata merah akibat adanya peradangan pada mata), injeksi scleral, edema periorbital (mata berkantung), eritema kelopak mata, dan lakrimasi (dimana mata menghasilkan air mata lebih banyak), bahkan kandungan senyawa dalam gas air mata  dapat menyebabkan terjadinya lecet kornea.

Selain sangat membahayakan organ mata, gas air mata juga sangat berbahaya untuk saluran pernafasan apabila sampai terhirup. Apabila seseorang menghirup gas air mata, hidung akan merasakan sensasi seperti terbakar, rasa nyeri dan sesak di bagian dada, rasa perih di bagian tenggorokan, batuk dan bersin bahkan kesulitan bernafas. 

Apabila seseorang yang terpapar gas air mata, menelan air liurnya yang telah terkontaminasi dengan gas air mata, maka dapat mengakibatkan rasa sakit dan nyeri di bagian ulu hati, dan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, bahkan diare. 

Gejala gastrointestinal dapat sembuh secara perlahan. Apabila gejala gastrointestinal terjadi dalam jangka waktu lama dan semakin parah dapat mengakibatkan keseimbangan cairan elektrolit di dalam tubuh terganggu, terjadinya penumpukan asam dalam darah (asidosis), syok, kejang, penurunan kadar kalium di dalam darah (hipokal aemia), bahkan penurunan kesadaran (obtudansi).

Apabila seseorang mengalami paparan gas air mata, tindakan pertama yang harus segera dilakukan adalah menjauhkan dari tempat atau lokasi yang terpapar gas air mata tersebut, kemudian menghilangkan kontaminasi gas air mata.

Apabila bagian mata mengalami paparan gas air mata segera lakukan dekontaminasi dengan cara membilas mata dengan air mengalir atau saline (larutan garam) selama 10 – 20 menit. 

Apabila seseorang yang terpapar gas air mata menggunakan lensa kontak, segera lepas lensa kontak baru melakukan proses dekontaminasi. Sedangkan pertolongan pertama apabila terjadi kontaminasi paparan gas air mata pada saluran pernafasan, segera membawa korban ke tempat yang memiliki udara lebih baik dan segar. 

Untuk pertolongan pertama apabila seseorang terpapar gas air mata di bagian kulit dapat dilakukan dengan cara mengaliri bagian yang terkontaminasi dengan air mengalir, kemudian diberi air sabun dan dibilas dengan air mengalir.

Bagi seseorang yang terkontaminasi gas air mata dan menderita luka sedang dan serius harus baik pada bagian mata, saluran pernafasan, ataupun kulit harus segera memperoleh penanganan medis. 

Paparan gas air mata konsentrasi tinggi dan durasi yang lama pada saluran pernafasan dapat mengakibatkan spasme laring yang dapat menghambat jalannya nafas, eksaserbasi asma, kerusakan alveolus (emfisema), dan dapat memperparah penyakit seseorang yang sudah punya riwayat penyakit saluran pernafasan, bahkan bisa menyebabkan seseorang mengalami gagal nafas yang mengakibatkan kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun