Mohon tunggu...
Digdo Listyadi Setyawan
Digdo Listyadi Setyawan Mohon Tunggu... Dosen - dosen

hobi traveling, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upaya untuk Meningkatkan Keberdayaan Ekonomi Pengrajin Arang Kayu Desa Dawuhan Kec. Grujugan Kab. Bondowoso

17 Juli 2024   10:08 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:11 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Dawuhan, merupakan salah satu desa di Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Lokasi desa Dawuhan, sekitar 35 km dari kota jember, dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 53 menit, denah/peta  desa Wonosari dapat diihat seperti pada gambar 1. Secara garis besar mata pencaharian penduduk di desa tersebut didominasi pada bidang pertanian (80 %) kemudian disusul dengan bidang perdagangan, konstruksi, kerajinan, angkutan dan lainnya ( BPS Kabupaten Bondowoso, 2021). 

Gambar. Lokasi Desa Dawuhan Kec. Grujugan Kab. Bondowoso

Di desa Dawuhan terdapat sejumlah UMKM pembuat arang kayu. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan, salah satu pembuat arang kayu bernama P.Sahawi  ( Mitra UMKM pengabdian ) berusia sekitar 45 tahun.  Alat produksi yang digunakan P.Sahawi untuk membuat arang kayu masih sederhana yaitu menggunakan tungku yang terbuat dari bata merah dan tanah liat.

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi

Gambar. Tungku pembuat arang kayu

Ukuran arang  yang diproduksi yang diproduksi  Mitra UMKM di desa ini biasanya digolongkan menjadi tiga A, B dan C. Ukuran golongan A untuk ukuran yang besar, golongan B untuk ukuran yang kecil ( kira-kira 3 cm ) dan golongan C berbentuk lebih kecil  dari 3 cm. Harga arang kayu untuk golongan A  adalah Rp. 3.000 per kg, golongan B adalah Rp. 1.500 per kg , sedangkan untuk golongan C biasanya dibuang. Dalam sekali proses produksi  arang kayu golongan B dan C ini cukup banyak, bahkan mencapai sekitar 30 % dari total produksi. Satu proses produksi arang kayu, UMKM milik P.. Sahawi ini memerlukan sekitar 1000 kg kayu basah, setelah dibakar dalam tungku selama 6 hari dan 2 hari pendinginan akan menghasilkan sekitar270 kg arang kayu golongan A, 85 kg golongan B dan sekitar 45 kg golongan C.

sumber: dok.pribadi
sumber: dok.pribadi

arang golongan A

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi

arang golongan B

sumber : dok. pribadi
sumber : dok. pribadi

arang golongan C

Gambar .Arang kayu hasil produksi UMKM, arang golongan A, B dan C

Pada saat ini sudah ada usaha dari  Mitra Pengabdian (P.Sahawi)  untuk mengubah produksi arang golongan B dan C, menjadi briket arang. Hal ini karena briket arang mempunyai penampilan dan kemasan yang lebih menarik serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk dijadikan energi alternatif sehari-hari (Lafas, dkk., 2011). Namun pencetakan briket masih dilakukan secara manual sehingga timbul masalah tentang keterbatasan tenaga dan waktu yang dibutuhkan cukup lama dalam proses produksi briket arang tersebut maka sebagai pelaku UMKM arang membutuhkan sebuah mesin pencetak briket arang dengan kapasitas mesin 50 Kg/jam sebagai mesin utama dalam proses pembuatan briket arang.

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi

Gambar . Pembuatan briket arang secara manual oleh pengrajin

Teknologi dan jenis peralatan densifikasi briket biomassa terbagi dalam lima jenis yaitu densifikasi tekan piston, densifikasi tekan sekrup (screw), densifikasi tekan roller, pelet dan pencetakan briket manual bertekanan rendah (Bhatkar et al., 2017). Namun saat ini harga alat produksi biobriket ini masih relatif tinggi di pasaran dan secara ekonomi tidak terjangkau oleh kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sehingga  perlunya program untuk mengatasai keterbatasan-keterbatasan tersebut memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan serta  pemberian prototipe mesin pencetak briket arang yang diharapkan dengan adanya mesin ini dapat mempercepat proses pencetakan briket arang.

Mesin pencetak briket arang yang dibuat akan mengutamakan kemudahan dalam pengoperasian dan perawatan, serta mengutamakan keselamatan kerja operator, sehingga dengan adanya mesin ini para pelaku UMKM dapat meningkatkan kinerja produksi briket arang. Berpijak pada hal tersebut serta melihat potensi dalam pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi alternative, maka dalam pengabdiam ini akan dirancang dan dibuat mesin screw extruder pencetak briket yang harganya terjangkau.

Secara garis besar kegiatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatante pengabdian kepada masyarakat ini dapat dirinci sebagai berikut :

 A. Sosialisasi Kegiatan

  • Sebagai langkah awal dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini telah dilakukan observasi dan focus group discussion (FGD).

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi

Gambar. Tim pelaksana pengabdian melakukan observasi ke tempat pembuatan arang kayu

 B. Pembuatan dan pengadaan mesin  pencetak briket arang kayu (kapasitas 50 kg per jam, motor  7.5 hp ). 

Peralatan yang direkomendasikan oleh tim pelaksana program pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan ini untuk kelengkapan sarana produksi berupa : mesin pencetak briket arang kayu yang sudah diserahkan kepada pengrajin seperti gambar.

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi

Gambar. Tim Pelaksana Pengabdian Menyerahkan Mesin Pencetak Briket Kepada Mitra

C. Penyuluhan dan pelatihan pembuatan briket arang kayu dengan menggunakan mesin pencetak  dan perawatan/maintenan mesin tersebut agar dapat selalu beroperasi dengan baik dan awet tahan lama.

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi

Gambar.  Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan  Oleh  Tim Pelaksana Pengabdian

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi
Gambar . Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Briket Oleh  Tim Pelaksana Pengabdian

sumber : dok.pribadi
sumber : dok.pribadi

Gambar. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pengoperasian Mesin Pencetak Briket Arang Oleh  Tim Pelaksana Pengabdian

D. Monitoring dan evaluasi kegiatan  

Monitoring dan evaluasi kegiatan  kami wujudkan dalam kegiatan pendampingan secara periodik dan berkesinambungan,  yaitu melalui sarana SMS dan WhatsApp karena tempat kegiatan yang cukup jauh atau menyesuaikan kebutuhan anggota  mitra kegiatan pengabdian.

Dari hasil kegiatan dan berdasar pada tujuan kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa  kegiatan pengabdian kepada masyarakat  telah dilaksanakan:

     -  Pelaksanaan program pengabdian, sudah dilaksanakan dan berjalan sesuai dengan program yang direncanakan.

     -  Pengadaan mesin pengolahan dan alat kelengkapan pembuatan briket arang dapat direalisasi sesuai dengan rencana.

     -  Telah dilaksanakan peningkatan SDM  pengrajin  arang kayu melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan berkelanjutan.

     -  Tersedianya paket teknologi pembuatan pembuatan briket arang kayu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun